Tindakan eksekutif dan pemotongan pajak yang dilakukan oleh mantan Presiden Donald Trump menambah US$8,4 triliun pada defisit AS selama 10 tahun, demikian estimasi dari Komite Anggaran Federal yang Bertanggung Jawab (CRFB). Dari jumlah tersebut, US$2,5 triliun berasal dari pemotongan pajak, menurut CRFB.
"Apa yang sebenarnya telah dilakukan [Harris] adalah menaikkan harga makanan hingga 25%," ujar Vance.
Kategori indeks harga konsumen untuk makanan di rumah melonjak sebesar 25% dari kuartal terakhir 2019 hingga kuartal pertama 2023. Kenaikan ini disebabkan oleh harga komoditas yang mendasari naik secara substansial pada saat yang sama ketika upah di supermarket melonjak, menurut analisis Thomas Klitgaard, ekonom dari Federal Reserve Bank of New York.
"Bagaimana adil jika Anda membayar pajak setiap tahun, sementara Donald Trump tidak membayar pajak federal dalam 15 tahun terakhir?" kata Walz.
Trump tidak membayar pajak federal selama 10 dari 15 tahun sebelum ia memenangkan kursi presiden pada tahun 2016, menurut analisis dari New York Times. Dia membayar US$750 pada tahun 2016 dan pada tahun 2017, menurut catatan enam tahun yang dirilis sebuah panel DPR AS.
"Undang-Undang Pengurangan Inflasi telah menciptakan ... 200.000 ribu lapangan kerja di seluruh negeri," kata Walz.
Lapangan kerja di bidang energi bersih meningkat 142.000 pada tahun 2023 dari tahun sebelumnya, lebih dari dua kali lipat dari jumlah lapangan kerja di Amerika Serikat secara keseluruhan, menurut Departemen Energi.
Miliaran dolar dalam bentuk subsidi mendorong investasi di pabrik-pabrik baru yang menjanjikan untuk menambah lebih banyak lagi lapangan pekerjaan, tapi banyak yang belum selesai dibangun.
(bbn)
