Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Melemah Terdalam, Cemas Dampak Konflik Iran vs Israel

Tim Riset Bloomberg Technoz
02 October 2024 15:33

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah semakin tertekan akibat terkepung berbagai sentimen negatif terutama dari situasi pasar global dan kondisi geopolitik di Timur Tengah.

Dibuka melemah sejak pagi, rupiah semakin ambles saat pembukaan pasar Eropa siang tadi dan menyentuh level terendah hari ini di Rp15.280/US$. Intervensi Bank Indonesia diduga masuk jelang pasar tutup sore ini di mana rupiah akhirnya bangkit memperkecil pelemahan di Rp15.265/US$, mencerminkan pelemahan 0,43% dibanding posisi hari sebelumnya.

Pelemahan rupiah menjadi yang terburuk di Asia sampai sore ini. Di belakang rupiah, baht juga melemah 0,37%, yen Jepang 0,31%, won Korsel 0,27%, ringgit 0,26% dan peso 0,02%. Sebagian lagi valuta Asia masih menguat seperti yuan offshore 0,1%. Sedang dolar Singapura dan dolar Hong Kong stagnan.

Tekanan dialami rupiah akibat peningkatan perburuan akan aset-aset safe haven dan risk-off para investor akibat kenaikan eskalasi konflik Iran versus Israel. Serangan ratusan rudal balistik Iran yang menjadi aksi balasan akan tindakan Israel mengokupasi Palestina dan menyerang Lebanon, dikhawatirkan akan memicu konflik lebih luas yang melibatkan negara-negara di kawasan juga para sekutu masing-masing pihak.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyatakan, otoritas mewaspadai dampak konflik terhadap perekonomian Indonesia. Ia bilang, akan terus mencermati dan mengelola risiko yang dapat timbul akibat konflik tersebut, utamanya terhadap harga minyak dan rantai pasok global.