Ketegangan di Timur Tengah memang ikut menurunkan selera risiko investor, setelah Iran meluncurkan serangan rudal balistik ke Israel telah memicu ketidakpastian di pasar, kata analis Ajaib Kripto, Panji Yudha dalam laporannya, Rabu.
Aksi jual Bitcoin adalah kemunduran yang bersifat sementara, kata Sean McNulty, direktur perdagangan di penyedia likuiditas Arbelos Markets, karena Federal Reserve telah mulai memangkas suku bunga.
Ia masih optimis bahwa pasca hasil pemilu pilpres Amerika Serikat (AS) bulan November menghasilkan lingkungan yang lebih ramah terhadap kripto.
“Tren musiman bulan Oktober sebagai bulan terbaik untuk Bitcoin masih hidup dan sehat,” tambah McNulty, dengan pelaku pasar tetap mewaspadai situasi konflik di Timur Tengah, dilaporkan Bloomberg News.
Khususnya menerjemahkan janji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membalas serangan Iran. Pasar saham AS juga turun, sementara harga minyak naik karena kekhawatiran pasokan.
Aset digital telah bergerak lebih banyak bersama dengan saham akhir-akhir ini, mengindikasikan penggerak ekonomi makro seperti kebijakan moneter adalah kunci untuk Bitcoin saat ini.
Indeks korelasi harga 50 hari untuk pengukur 100 token digital teratas dan indeks ekuitas global MSCI Inc, berada di 0,65, tertinggi sejak 2022. Angka 1 menunjukkan aset bergerak searah, sementara minus 1 menandakan hubungan terbalik.
(wep)
