Logo Bloomberg Technoz

Pada siang hari Ini, NIKKEI 225 (Tokyo) memimpin pelemahan dengan ambles 2,39%, Topix (Jepang) jatuh 1,61%, KLCI (Malaysia) drop 0,99%, Kospi (Korea Selatan) ambles 0,95%, SETI (Thailand) anjlok 0,57%, Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam) melemah 0,22%, dan Straits Time (Singapura) merah 0,04%.

Sementara, di sisi berseberangan terdapat Hang Seng (Hong Kong) dan PSEI (Filipina) yang menetap di zona hijau dengan kenaikan 4,66% dan 0,32%.

Melemahnya sejumlah Bursa Saham Asia dan IHSG imbas konflik Timur Tengah yang makin memanas. Semalam, Iran menembakkan hingga 200 rudal balistik ke Israel pada Selasa, sebuah eskalasi yang tajam namun singkat yang mengancam akan memicu putaran serangan baru.

Gerak Index Nikkei 225 di Rabu 2 Oktober (Bloomberg)

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, serangan tersebut merupakan pembalasan setelah Israel melakukan serangkaian serangan dramatis ke Lebanon dalam beberapa hari, menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam sebuah serangan udara di Beirut dan mengirimkan pasukan darat ke seberang perbatasan.

Televisi Pemerintah Iran, mengutip Korps Garda Revolusi Islam, mengatakan bahwa 90% rudal menghantam target-target strategis di Israel.

Video yang diambil dari serangan yang masuk mengindikasikan bahwa beberapa rudal berhasil menembus jaringan pertahanan udara yang dibanggakan oleh negara itu.

“Pasar berada dalam mode menunggu dan melihat,” kata Kathleen Brooks, Direktur Riset di XTB.

“24 jam ke depan akan sangat penting untuk melihat seberapa jauh situasi ini meningkat dan apakah terburu-buru ke tempat yang aman dapat dibenarkan,” tambahnya.

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan bahwa serangan rudal yang diluncurkan negaranya terhadap Israel merupakan tindakan “Berdasarkan hak-hak pertahanan diri yang sah.”

Dalam pernyataan yang dirilis melalui platform X pada Selasa (1/10/2024), Pezeshkian menjelaskan serangan tersebut dilakukan untuk melindungi kepentingan dan warga negara Iran, serta merupakan tanggapan atas ‘Agresi’ Israel.

“Tindakan kami telah selesai kecuali rezim Israel memutuskan untuk memicu pembalasan lebih lanjut. Jika itu terjadi, tanggapan kami akan lebih kuat dan lebih tegas,” ujar Araqchi melalui platform X (dahulu Twitter).

Ketidakpastian itu turut direspons oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung yang mengaku tengah mewaspadai dampak konflik yang terjadi antara Iran–Israel terhadap perekonomian Indonesia.

Juda mengatakan akan terus mencermati dan mengelola risiko yang dapat timbul akibat konflik tersebut, utamanya terhadap harga minyak dan rantai pasok global.

“Dinamika ekonomi dan keuangan global dapat berkembang begitu cepat, termasuk risiko geopolitik yang kita saksikan dalam hari-hari ini di Timur Tengah yang tentu saja memiliki implikasi pada ekonomi,” terang Juda dalam Peluncuran Aplikasi Kalkulator Hijau dan Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) di Kantor Pusat BI, Rabu.

Adapun hal tersebut merupakan salah satu tantangan yang dipaparkan Juda dalam kaitan risiko-risiko yang dapat mempengaruhi Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia.

(fad/hps)

No more pages