Logo Bloomberg Technoz

Meski terjadi deflasi secara umum pada September, tercatat beberapa barang kebutuhan sehari-hari yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat masih mencatat inflasi atau kenaikan harga pada bulan lalu.

Berikut ini daftar barang dan jasa yang masih inflasi:

1. Ikan segar, kopi bubuk, rokok, beras, gula pasir 

Pada kelompok makanan, minuman dan tembakau secara umum memang mencatat deflasi. Namun, beberapa komoditas ternyata masih mengalami kenaikan harga baik secara bulanan maupun tahunan. 

Di antaranya ikan segar dan kopi bubuk dengan inflasi bulanan masing-masing 0,02%, juga sigaret kretek mesin (SKM) yang naik 0,01% bulan lalu.

Secara tahunan, lebih banyak lagi komoditas yang mengalami inflasi pada September. Yaitu, beras sebesar 0,23%, SKM 0,13%, kopi bubuk 0,09%.

Harga kopi bubuk mengalami inflasi (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Kemudian gula pasir sebesar 0,06%, cabai rawit 0,05%. Juga, minyak goreng, sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret putih mesin (SPM) masing-masing 0,04%. Kemudian bawang putih dan kentang juga masih inflasi 0,03% dan 0,02%. 

2. Sabun mandi, shampoo, dkk

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi pada September secara bulanan dicatat oleh kategori perawatan pribadi dan jasa lainnya (lihat tabel di bawah).

Bahkan dalam perhitungan tahunan (year-on-year), kelompok pengeluaran terkait perawatan pribadi dan jasa lain ini mencatat inflasi tertinggi di antara kelompok lain, yaitu mencapai 6,25%.

Beberapa barang yang masuk dalam kelompok ini adalah barang-barang yang hampir pasti dibutuhkan oleh rumah tangga seperti sabun mandi, sabun wajah, pasta gigi, deodoran, shampoo, tisu, popok bayi, pembalut wanita dan barang-barang yang biasa disebut fast moving consumer goods (FMCG) ini.

Produk skincare atau perawatan kulit, juga make up, termasuk pula dalam kategori ini. Sedang di luar FMCG, yang masuk dalam kategori ini adalah tarif jasa salon, gunting rambut, facial, dan lain sebagainya. Emas perhiasan juga masuk dalam kelompok pengeluaran ini. Bahkan emas perhiasan menyumbang inflasi mencapai 0,30%

Kelompok Pengeluaran Inflasi month-on-month Inflasi year-on-year
Perawatan pribadi dan jasa lain 0,38% 6,25%
Pendidikan 0,29% 1,94%
Penyediaan makanan, minuman/restoran 0,13% 2,25%
Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,12% 1,08%
Rekreasi, olahraga dan budaya 0,05% 1,55%
Kesehatan 0,04% 1,69%

3. Biaya bimbel, uang kuliah 

Kelompok berikutnya yang juga mengalami inflasi baik secara bulanan maupun tahunan, di tengah tren deflasi, adalah kelompok pengeluaran terkait pendidikan.

BPS menyebut, secara bulanan, di kelompok ini tercatat inflasi biaya perguruan tinggi/akademi. 

Sedang secara tahunan, inflasi tertinggi dicatat oleh subkelompok pendidikan lainnya yaitu tarif bimbingan belajar dengan kenaikan 3,47%.

Disusul oleh inflasi pendidikan tinggi 1,33%. Dilihat dari besar andilnya terhadap inflasi, biaya perguruan tinggi dan uang sekolah dasar terbesar menyumbang inflasi pendidikan pada September.

4. Nasi lauk dan kue kering

Kelompok pengeluaran terkait penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami inflasi pada September. Secara lebih detil, BPS mencatat ada inflasi di harga subkelompok jasa pelayanan restoran sebesar 2,25% year-on-year.

"Komoditas yang dominan memberi andil atau sumbangan terhadap inflasi di antaranya adalah nasi dengan lauk dan kue kering berminyak," jelas BPS.

5. Barang pecah belah, alat makan minum, tekstil

Barang pecah belah dan peralatan makan minum, yang masuk dalam kelompok pengeluaran terkait perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, mencatat inflasi tertinggi secara tahunan pada September. Yaitu sebesar 1,88%.

Begitu juga komoditas tekstil rumah tangga membukukan inflasi 0,48% bulan lalu.

6. Rekreasi, olahraga dan budaya

Barang dan jasa yang masuk dalam kategori ini di antaranya koran, majalah, alat olahraga, tiket konser, tiket pariwisata, dan lain sebagainya.

Laporan BPS menyebut, kelompok pengeluaran rekreasi, olahraga dan budaya mencatat inflasi bulanan 0,05% dan tahunan sebesar 1,69%.

Dari enam subkategori, lima di antaranya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi yaitu kategori layanan kebudayaan yang naik 2,84%. Sedangkan inflasi terendah dicatat kategori perlengkapan kebudayaan sebesar 0,63%. 

    Sedangkan subkategori yang tidak mengalami perubahan harga adalah barang rekreasi tahan lama.

    7. Biaya rawat jalan dan rawat inap RS

    Kelompok pengeluaran terkait kesehatan juga mencatat inflasi baik secara tahunan maupun bulanan. Inflasi tahunan tertinggi dicatat oleh kategori jasa rawat jalan, yang naik 2,28% pada September. Sementara jasa rawat inap, mencatat inflasi 1,44%.

    Kelompok ini mencatat inflasi bulanan 0,05% dan secara tahunan naik 1,69%. "Andil terhadap inflasi tahunan sebesar 0,05%," kata BPS. 

    Pada kelompok pengeluaran kesehatan, termasuk di dalamnya selain jasa rawat jalan dan rawat inap, adalah biaya obat-obatan dan produk kesehatan, serta yang terakhir adalah subkelompok jasa kesehatan lain. 

    (rui)

    No more pages