Logo Bloomberg Technoz

Deflasi 5 Bulan Beruntun, BI Klaim Bukan Pelemahan Ekonomi

Azura Yumna Ramadani Purnama
02 October 2024 11:09

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung saat konferensi pers RDG Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung saat konferensi pers RDG Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengklaim deflasi yang masih berlanjut pada September 2024 bukan sinyal pelemahan perekonomian yang berlebihan.

Deputi Gubernur BI Juda Agung menyatakan, tingkat inflasi Indonesia masih dalam rentang target yang dipatok pemerintah dan BI, yakni 2,5% plus minus 1%. Sehingga, ia tak menilai deflasi yang telah terjadi lima bulan beruntun merupakan suatu hal yang perlu dikhawatirkan.

“Kami tidak melihat itu sebuah pelemahan yang berlebihan dari perekonomian,” tutur Juda dalan konferensi pers Peluncuran Aplikasi Kalkulator Hijau dan Peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan di Kantor Pusat BI, Rabu (2/10/2024).

Juda menegaskan inflasi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memiliki laju yang stabil yakni berada di sekitar 2%.

“Itu masih dalam rentang BI,” tutur Juda.