Sentimen eksternal sedang kurang berpihak menyusul data lowongan pekerjaan di AS yang dilaporkan mencatat angka lebih tinggi melampaui perkiraan pasar. Data itu makin mengikis ekspektasi pasar tentang besar pengguntingan bunga acuan Federal Reserve, bank sentral AS, tahun ini.
Peningkatan ketegangan di Timur Tengah makin memperburuk sentimen di pasar. Para pelaku pasar mengurangi eksposur di aset-aset yang lebih berisiko. Selain data lowongan pekerjaan AS, rilis data ISM AS juga diumumkan turun dalam jumlah terbesar sejak Mei 2023.
Yield surat utang AS merangkak naik lagi sehingga mempersempit selisih imbal hasil dengan Indonesia membuatnya jadi kurang menarik. Ada potensi tekanan jual akan dialami surat utang negara di pasar domestik hari ini. Sedangkan indeks saham diperkirakan akan ikut tertekan sentimen global dan regional. Keduanya akan menjadi faktor penekan pelemahan rupiah lebih dalam.
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren pelemahan hari ini dengan target koreksi menuju area Rp15.250/US$ yang merupakan support terdekat sebelum break support psikologis dengan target pelemahan akan tertahan di Rp15.280/US$-Rp15.300/US$.
Apabila kembali break support tersebut, berpotensi melemah lanjutan dengan menuju level Rp15.350/US$ sebagai support terkuatnya.
Jika nilai rupiah terjadi penguatan, resistance menarik dicermati pada level Rp15.170/US$ dan selanjutnya Rp15.140/US$. Adapun dalam tren jangka menengah (Mid-term) rupiah masih ada potensi penguatan lanjutan ke level Rp15.100/US$.
(rui)