Seperti yang diwartakan Bloomberg News, serangan tersebut merupakan pembalasan setelah Israel melakukan serangkaian serangan dramatis ke Lebanon dalam beberapa hari, menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam sebuah serangan udara di Beirut dan mengirimkan pasukan darat ke seberang perbatasan.
Televisi Pemerintah Iran, mengutip Korps Garda Revolusi Islam, mengatakan bahwa 90% rudal menghantam target-target strategis di Israel.
Video yang diambil dari serangan yang masuk mengindikasikan bahwa beberapa rudal berhasil menembus jaringan pertahanan udara yang dibanggakan oleh negara itu.
“Pasar berada dalam mode menunggu dan melihat,” kata Kathleen Brooks, Direktur Riset di XTB.
“24 jam ke depan akan sangat penting untuk melihat seberapa jauh situasi ini meningkat dan apakah terburu-buru ke tempat yang aman dapat dibenarkan,” tambahnya.
Ketidakpastian pasar juga datang dari data lowongan pekerjaan di Amerika Serikat yang terbit dengan angka lebih tinggi melangkahi perkiraan pasar. Data itu makin mengerucutkan ekspektasi pasar tentang seberapa besar pengguntingan suku bunga acuan Federal Reserve, Bank Sentral AS, di penghujung tahun ini.
Selain data lowongan pekerjaan AS, rilis data ISM AS juga diumumkan melambat dalam jumlah terbesar sejak Mei 2023.
Di pasar uang, para pedagang swap bertaruh pada peluang satu–dari–tiga, The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar setengah poin di November. Namun, hal ini mungkin tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, demikian diperingatkan oleh Larry Fink.
“Jumlah pelonggaran yang ada di kurva ke depan sangatlah besar,” ujar Fink, Kepala Eksekutif BlackRock Inc dalam wawancara dengan Bloomberg Television.
“Ada ruang untuk pelonggaran lebih banyak, tetapi tidak sebanyak yang ditunjukkan oleh kurva ke depan,” jelasnya.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, berbicara di acara konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh the National Association for Business Economics di Nashville, Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell mengekspresikan keyakinan dirinya atas prospek Ekonomi AS.
“Powell mengatakan akan ada pemangkasan suku bunga lanjutan namun Federal Reserve tidak dalam kondisi terburu-buru untuk menurunkan suku bunga secara agresif,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Powell melihat ada dua kali lagi pemangkasan suku bunga di tahun ini dengan total pemangkasan sebesar 50 bps dengan catatan kinerja Ekonomi AS sesuai dengan ekspektasi Federal Reserve.
Pelaku pasar melihat 35% peluang pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps di November, turun dari 37% sebelum pidato Powell dan 53% dari hari Jumat lalu.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, pelemahan dipicu oleh eskalasi tensi konflik geopolitik di Timur Tengah menyusul serangan misil Iran ke Israel.
Hal ini dikhawatirkan memicu respon agresif dari Israel yang berpotensi memicu akselerasi eskalasi konflik di Timur Tengah. CBOE Volatility Index (VIX) melonjak 15,12 poin ke titik 19,26 poin di Selasa.
“IHSG diperkirakan terkoreksi di Rabu, melanjutkan kondisi fluktuatif 2 hari. IHSG berpotensi kembali terkoreksi ke kisaran 7.580-7.600 di Rabu (2/10),” mengutip riset Phintraco pagi.
(fad)