Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi belum dapat memastikan apakah Starlink, layanan internet berbasis internet orbit rendah (LEO), akan melajutkan rencana investasinya di Indonesia.
Menurut dia, investasi yang akan dilakukan antara Elon Musk dan Starlink merupakan dua hal yang berbeda.
“Nanti kita tanya lagi, kan starlink sama Elon Musk itu dua hal yang berbeda ya, gitu,” ungkap Budi kepada wartawan di Kantor Kominfo, Selasa (1/10/2024).
Sebelumnya Elon Musk hadir di Bali dalam kapasitasnya sebagai CEO SpaceX, saat peresmian layanan internet satelit perusahaan namun belum ada kepastian investasi. Justru dengan Vietnam, Starlink dikabarkan telah membicarakan rencana investasi jika internet satelit LEO ingin beroperasi di sana.
SpaceX menawarkan investasi sebesar US$1,5 miliar (sekitar 22,8 triliun) di Vietnam, dilaporkan Bloomberg News, mengutip pertemuan antara VP SpaceX Tim Hughes dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam di AS.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang investasi SpaceX. Perusahaan tidak segera menanggapi email yang meminta komentar setelah jam kerja normal di Amerika Serikat (AS). Pejabat pemerintah di Vietnam tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Lebih jauh, dengan beroperasinya internet Low Earth Orbit (LEO) telah dirasakan manfaatnya khususnya pada wilayah terluar yang belum terjangkau akses layanan operator telekomunikasi.
“Starlink sangat berguna buat masyarakat, terutama daerah terluar, karena Jakarta gak perlu ada Starlink,” pungkas Budi.
(wep)