Logo Bloomberg Technoz

Bos Garuda (GIAA) Ungkap Alasan Kerugian Rp1,6 T Semester I-2024

Sultan Ibnu Affan
01 October 2024 17:50

Ilustrasi Garuda Indonesia dan Citilink. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Garuda Indonesia dan Citilink. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membukukan kerugian bersih sebesar US$106,9 juta atau setara Rp1,62 triliun sepanjang semester I-2024. Angka ini naik 32,88% secara tahunan.

Sementara, pendapatan GIAA justru naik sebesar 18,27% menjadi US$1,62 miliar (Rp24,64 triliun) dari sebelumnya yang sebesar US$1,37 miliar (Rp20,83 triliun).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra tak menampik, peningkatan profitabilitas masih menjadi tantangan perusahaan, terutama pasca pandemi Covid-19.

"Profitabilitas itu yang akan terus kami akselerasi. Dengan konsistensi pertumbuhan kinerja yang tumbuh positif dari segi pendapatan usaha, kami meyakini Garuda Indonesia secara bertahap dapat terus mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun 2024," jelas Irfan dalam keterangan tertulis, Selasa (1/10/2024).

Sementara, dari segi pendapatan, kenaikannya sejalan dengan pertumbuhan jumlah penumpang di sepanjang Semester 1-2024 sebanyak 11,53 juta penumpang atau naik signifikan 27,40% dibandingkan dengan Semester 1-2023 yaitu 9,05 juta penumpang.