Bloomberg Technoz, Jakarta - Rwanda melaporkan sembilan kematian akibat wabah virus Marburg yang pertama kali terjadi dan mengkonfirmasi 18 pasien dalam isolasi. Apa itu virus Marburg?
Menurut pakar kesehatan dan epidemiolog, Dicky Budiman, Marburg virus ini adalah virus yang masuk berasal dari keluarga Ebola.
"Penyebabnya, case fataliti rate-nya paling rendah 25%, paling tinggi 88%. Tergantung tinggi rendah kemampuan deteksi dini, kecepatan mendeteksi dan respons kesehatan masyarakat atau pemerintah," kata Dicky kepada Bloomberg Technoz, dikutip Selasa (1/10/2024).
Lebih lanjut, Dicky menjelaskan bahwa virus ini sebenarnya bukan virus baru ditemukan, tetapi sudah ada pada tahun 1967, terjadinya di negara Jerman atau Serbia.
"Dan itu pun terjadi pada monyet yang diimpor dari Uganda,"tambahnya
Disebutkan bahwa tiap orang yang terinfeksi Marburg ini bisa menularkan virus ke dua atau tiga orang lainnya jika tidak ada intervensi. Untuk penularannya sendiri melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang terinfeksi persis seperti penyakit Ebola.
"Seperti dari darah, urin, air liur, keringat atau muntah bahkan. Dan artinya kontak juga dan permukaan atau benda dari cairan tubuh pasien. Artinya perawatan isolasi benar-benar harus betul-betul di pelayanan kesehatan, ada infeksi kontrol," beber Dicky.
Virus Marburg ini juga bisa menyebar dari hewan ke manusia yang terutama kelelawar buah. Selain itu virus ini tertular dari hewan lain yang terinfeksi, umumnya monyet.
Tanda-tanda gejala dari Marburg disertai demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri sendi, bahkan ada diare, hingga muntah."Bahkan ini bisa terjadi perdarahan internal dan eksternal," ungkap Dicky.
Tidak ada pengobatan khusus atau perawatan khusus untuk virus Marburg. Akan tetapi Dicky mengatakan ada sifat yang supportif untuk virus ini. "Jadi kalau kurang cairan dikasih cairan, kalau demam kasih obat anti demam, dan lain sebagainya,” katanya.
Untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Disebutkan saat ini WHO sedang mengembangkan terapi experimental, berbasis antibodi, antivirus.
(dec/roy)