Logo Bloomberg Technoz

Pasar Kripto Dunia Bakal Berpusat di 4 Negara, Ada RI Bukan AS

Redaksi
01 October 2024 15:40

Ilustrasi perdagangan aset kripto, termasuk Bitcoin dan Ether. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi perdagangan aset kripto, termasuk Bitcoin dan Ether. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala pasar regional Binance Vishal Sacheendran  berpendapat bahwa pemilu AS dan siapapun yang menjadi pemenang di pilpres — Donald Trump atau Kamala Harris) tak terlalu berdampak pada pasar kripto dunia. Empat negara termasuk Indonesia justru layak diperhatikan.

Menurut dia bahwa aturan kripto telah sepenuhnya terdesentralisasi. “Apakah [pemilu AS] berdampak pada bagaimana negara-negara Timur Tengah Timur, Amerika Latin, dan Asia Tenggara memperlakukan pasar kripto? Mereka tahu apa yang terbaik untuk negaranya,” ucap Sacheendran dilansir dari The Block, Selasa (1/10/2024).

Sebelumnya pasar cukup ketat mengamati proses pemilu presiden AS, dimana hasilnya akan berdampak pada sektor blockchain dan kripto di negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini.

Poin yang menjadi perhatian adalah kejelasan peraturan kripto AS pasca bulan November, dimana Anthony Scaramucci founder SkyBridge Capital LLC, sebelumnya menyatakan “Kami akan mendapatkan undang-undang pro-kripto, Bitcoin, dan stablecoin di bagian pertama masa jabatan kongres berikutnya di AS.”

Empat negara di Asia, Singapura, Thailand, Indonesia, dan India, telah menjadi pasar kripto, dimana  para pemimpin dan regulator secara lebih terbuka membina bakat Web3.