Ketika penutup alat peralatan ditutup, hal ini dapat mengganggu kapasitor pada papan sirkuit pengendali, sehingga menyebabkan retakan mikro pada kapasitor.
Retakan ini dapat meluas selama penggunaan kendaraan dan menyebabkan korsleting (short circuits), panas berlebih (overheating), dan berpotensi kebakaran dan membahayakan keselamatan pengguna. Adapun, recall ini disebutkan merupakan yang terbesar dalam sejarah BYD.
Untuk diketahui, di Indonesia sendiri, penjualan mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) secara wholesales (pabrikan ke dealer) di tingkat nasional makin didominasi oleh BYD.
Hal ini tecermin dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk penjualan pada Agustus 2024, di mana secara segmen model khususnya untuk BEV, BYD tidak tergoyahkan untuk segmen model sedan dan juga segmen model 4x2.
Pada segmen model 4x2, BYD mendominasi penjualannya lewat merek BYD Atto 3 Superior Extended Range sebanyak 961 unit naik 57,82% dari penjualan di bulan sebelumnya yang terjual 388 unit.
Adapun, untuk segmen sedan, BYD juga terlihat kuar mendominasi dengan merek Seal Premium Extended Range dan BYD Seal Performance dengan masing-masing menjual 847 unit dan 440 unit, mengalahkan produsen mobil asal Jerman yakni BMW yang hanya menjual 9 unit untuk merek BEV mereka i5 eDrive40.
(dov/wdh)