Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi memulai pembangunan pipa gas Cirebon—Semarang (Cisem) tahap II (Ruas Batang—Cirebon—Kandang Haur)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan anggaran yang digelontorkan adalah Rp2,7 triliun dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang akan dikerjakan selama 18 bulan selama tiga tahun. Dengan demikian, proyek tersebut ditargetkan selesai pada kuartal I-2026 mendatang.
Proyek pipa gas Cisem II yang akan dibangun sepanjang kilometer (km) dan menggunakan kontrak tahun jamak atau multi years contract berbasis APBN ini merupakan upaya untuk menghubungkan jaringan transmisi pipa gas bumi transmisi dari Jawa Timur hingga Sumatra, dengan yang sudah terpasang yakni jaringan Gresik—Semarang (Gresem), disambungkan dengan Cisem yang tersambung dengan jaringan Sumatra Selatan ke Jawa Barat (SSWJ), dan ke depannya juga akan dibangun jaringan pipa gas bumi Dumai—Sei Mangkei (Dusem) di Sumatra.
Selain itu, dengan adanya integrasi ini, diharapkan pasokan gas bumi ke berbagai sektor industri di Jawa Tengah akan lebih terjamin dan stabil, mengingat sebagai salah satu langkah dalam mengoptimalkan potensi gas yang berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (Wilayah Kerja/WK Blora), Long Term Plan (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana—Alas Tua) dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2).
"Gasnya ada di Jawa Timur, tetapi tidak ada infrastruktur yang masuk ke Jawa Tengah. Harga gasnya tidak mahal, tetapi kalau tidak diintervensi oleh negara [pembangunan pipa gas Cisem berbasis APBN] pasti tol fee akan mahal. Kalau kita suruh swasta murni yang membangun kita tidak akan mendapat harga gas yang semurah mungkin, yang terjangkau. Maka mau tidak mau kita harus intervensi dengan APBN," ujar Bahlil dalam siaran pers, dikutip Selasa (1/10/2024).
Lebih lanjut, Bahlil menyebutkan selain untuk kawasan industri, proyek pipa gas cisem II ini diharapkan juga akan mendorong pertumbuhan pemanfaatan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas), sehingga akan mengurangi penggunaan LPG di masyarakat dan meringankan pengeluaran masyarakat.
"Kalau dengan jargas ini terjadi, harganya jauh lebih murah daripada LPG, tidak ada lagi orang mengatakan bahwa kita susah gas, dan LPG 3 KG naik harga. Ini pemerintah lagi mendesain bagaimana caranya agar saluran-saluran pipa ini bisa sampai ke rumah tangga," tuturnya.
Penerima manfaat dari pembangunan proyek Cisem II adalah Kilang Balongan, berbagai industri di wilayah Jawa Barat, Jargas rumah tangga, serta tambahan kebutuhan dari Pupuk Kujang. Keberadaan proyek Cisem Tahap II akan melengkapi Cisem Tahap I dengan panjang 60 km dimana selesai dibangun pada 2023 dan sudah beroperasi untuk memasok kebutuhan gas bumi di Kawasan Industri Kendal per 17 November 2023, serta Kawasan Industri Batang per 27 Juli 2024.
(dov/wdh)