Bloomberg Technoz, Jakarta -Jika pergerakannya stabil seharusnya Bitcoin mampu menutup bulan September dengan kenaikan lebih dari 10%. Namun pada hari terakhir koreksi akibat aksi ambil untung menyebabkan keuntungannya hanya tersisa 7,6%.

Pada 30 Oktober sore waktu Amerika Serikat (AS) hari Bitcoin terpangkas sekitar 3,7%. Meski begitu periode September 2024 masih anomali karena selama satu dekade terakhir pada bulan yang sama terjadi penurunan rata-rata 5,9%, dilaporkan Bloomberg News. 

Menurut Bohan Jiang, kepala perdagangan opsi OTC di Abra, melemahnya Bitcoin didorong oleh aksi ambil untung melalui penjualan spot. Penarikan untung juga terjadi pada posisi short terbaru di pasar. Ia menambahkan terbukanya minat atas Bitcoin di pasar berjangka perpetual.

Chris Newhouse, direktur penelitian di Cumberland Labs menambahkan bahwa telah diamati pelemahan permintaan secara organik BTC dengan dua momentum, ambil untung dan penambahan pasokan ke pasar.

Hal ini berimbas pada melemahnya reli selama tiga minggu terakhir September di area US$65.000. Kegagalan untuk menembus di atas US$65.000 “secara pasti” dapat menandakan periode yang lebih lemah untuk token tersebut, menurut sebuah catatan dari bursa kripto Kraken, disampaikan Caroline Mauron, co–founder Orbit Markets. Diketahui pada akhir minggu lalu sebagian kontrak opsi senilai US$5,8 miliar berakhir.