Logo Bloomberg Technoz

“Mau rute yang gemuk, penumpang banyak, tetapi persaingan tinggi sehingga harga tiket rendah; atau rute yang kurang gemuk, penumpang tidak banyak, tetapi harga tiket bisa tinggi,” ujarnya.

Kondisi pembangunan IKN Nusantara yang belum rampung. (Dok: Muhammad Fadli/Bloomberg)

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) Alvin Lie mengatakan maskapai pendatang baru seperti BBN Airlines Indonesia tentunya tidak akan sembarangan masuk ke industri angkutan udara di Tanah Air.

“Mereka pasti sudah melakukan kajian-kajian dan melihat masih ada pangsa pasar yang bisa dilayani karena pangsa pasar di Indonesia ada yang gemuk, seperti rute Jakarta dan Bali, itu rute-rute gemuk,” ujarnya saat dihubungi.

Rute-Rute Potensial

Alvin menyarankan rute-rute lain yang sangat potensial untuk dijajaki karena belum banyak dilayani oleh maskapai lain adalah penerbangan langsung seperti dari Manado ke Banjarmasin dan Manado ke Pontianak.

“[Kedua rute] itu kan belum ada penerbangan langsungnya. Saya yakin BBN sudah melakukan kajian-kajian dan mereka akan mengajukan rute-rute yang masih ada potensi pasarnya,” tutur Alvin.

Secara umum, Alvin menjelaskan bisnis maskapai penerbangan di Indonesia saat ini belum bisa disebut pulih sepenuhnya dari guncangan saat pandemi 3 tahun lalu.

Sebelum pandemi, atau sekitar 2018, penumpang rute penerbangan domestik mencapai sekitar 100 juta per tahun, lalu turun menjadi 86 juta per tahun pada 2019.

Selama pandemi atau rentang 2020—2022, pergerakan penumpang angkutan udara rute domestik sangat merosot dan baru mencapai level 66 juta penumpang pada 2023. Artinya, sampai dengan tahun lalu, realisasi penumpang maskapai belum menyamai prapandemi.

“Jadi, peluang untuk pemulihan [bisnis maskapai penerbangan] itu masih panjang, diperkirakan akhir 2024 atau 2025 baru akan pulih di level seperti 2019,” terang Alvin.

Untuk diketahui, BBN Airlines Indonesia diketahui telah resmi membuka penerbangan komersial perdananya dengan rute Jakarta—Surabaya sejak Jumat (27/9/2024).

Berdasarkan tangkapan story akun Instagram BBN Airlines Indonesia, mengutip dari akun media sosial X @txttransportasi, sejak Jumat kemarin, pesawat BBN Airlines Indonesia telah terbang ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Begitu pun sebaliknya.

Harga tiket penerbangan rute Jakarta—Surabaya pada 27 September 2024 tercatat mulai dari sekitar Rp1,1 juta.

Adapun, mengutip dari situs jejaring resmi BBN Airlines Indonesia, harga tiket untuk rute yang sama pada hari ini, Senin (30/9/2024) mencapai Rp1,2 juta dengan jam keberangkatan pukul 13.00 WIB dan estimasi kedatangan pukul 14.25 WIB.

Adapun, untuk rute sebaliknya, Surabaya—Jakarta pada hari yang sama, harga tiket juga dibanderol Rp1,2 juta-an dengan jam keberangkatan pukul 15.30 WIB dan estimasi kedatangan pukul 16.45 WIB. 

Meski demikian, penerbangan BBN Airlines untuk tujuan ke Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, belum ditetapkan jadwalnya.

Sekadar catatan, melalui situs resmi, BBN Airlines merupakan anak perusahaan dari Avia Solutions Group yang merupakan penyedia pesawat, awak, pemeliharaan, dan asuransi atau ACMI terbesar di dunia.

Hingga saat ini, BBN Airlines Indonesia telah menyiapkan 3 armada Boeing 737-800 untuk melayani permintaan carter penumpang. Spesifikasi dari armada tersebut adalah memiliki jarak tempuh maksimal 5.185 km dengan 189 kursi penumpang dan mesin CFM56-7B26.

BBN Airlines Indonesia juga menyediakan 3 pesawat kargo dengan armada Boeing 737-800 dan Boeing 737-400 untuk melayani penerbangan domestik maupun internasional.

Dengan armada yang telah tersedia, BBN Airlines Indonesia menargetkan untuk mengoperasikan 40 pesawat armada pada 2027.

(wdh)

No more pages