Alastair Gale dan Yuki Hagiwara - Bloomberg News

Bloomberg, Shigeru Ishiba secara resmi terpilih sebagai perdana menteri baru Jepang pada Selasa (01/10/2024), memikul tanggung jawab besar dalam memimpin negara. Mantan menteri pertahanan ini, yang selama bertahun-tahun kerap melontarkan kritik, kini menghadapi tantangan besar untuk mengelola negara dan mempertahankan stabilitas politik di tengah tekanan internal dan eksternal.

Majelis rendah parlemen Jepang menyetujui penunjukan Ishiba dalam pemungutan suara, dan majelis tinggi yang didominasi partai berkuasa diperkirakan akan melakukan hal yang sama. Langkah ini memperkuat posisi Ishiba sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) dan kepala pemerintahan Jepang.

Dalam upaya memperkuat dukungan publik, Ishiba mengumumkan rencana pemilihan nasional yang akan berlangsung pada 27 Oktober mendatang. Pemilu ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperoleh mandat yang kuat dari rakyat, sekaligus memperkokoh posisinya di LDP. Sebagai seorang politisi idealis, Ishiba ingin membawa perubahan di partai yang telah lama didominasi oleh tokoh-tokoh konservatif.

Meskipun demikian, Ishiba dihadapkan pada tantangan internal di LDP setelah terjadinya perombakan kepemimpinan dan serangkaian skandal politik yang mengguncang partai. Selain itu, pemilih yang kecewa dengan inflasi yang terus meningkat dan jejak masa lalu LDP juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi hasil pemilu mendatang.