Logo Bloomberg Technoz

Pada Selasa pagi, BPS memaparkan, deflasi pada September tercatat 0,12% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih dalam dibandingkan dengan Agustus yang juga deflasi sebesar 0,03%.

“Deflasi lebih dalam dari Agustus dan menjadi deflasi kelima pada 2024 secara bulanan,” terang BPS, di Jakarta, Selasa.

Adapun dibandingkan September tahun lalu (year-on-year/yoy), inflasi berada di 1,84%. Lebih rendah, melambat dibandingkan Agustus yang sebesar 2,12% yoy.

Inflasi RI Terjadi Deflasi 5 Bulan Beruntun (Bloomberg)

Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan median proyeksi inflasi bulanan pada September terjadi deflasi -0,03%. Sedangkan inflasi tahunan pada September diperkirakan 2%.

Bersamaan dengan itu, tercatat ada penguatan 267 saham, dan sebanyak 257 saham terjadi pelemahan. Sedangkan terdapat sejumlah 263 saham yang stagnan.

Saham-saham properti, saham barang baku, dan saham infrastruktur menjadi pendukung utama kenaikan IHSG dengan menguat 0,98%, 0,98%, dan 0,50%, disusul oleh menguatnya saham transportasi mencapai 0,46%.

Sedangkan, saham-saham energi mengalami penguatan 0,34%.

Sejumlah saham-saham properti yang menjadi pendorong kebangkitan IHSG ialah saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) yang melesat 4,44%, saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang menguat 3,04%, dan saham PT Intiland Development Tbk (DILD) menguat 2,88%.

Senada, saham barang baku juga naik mendukung penguatan IHSG, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) melonjak 6,78%, PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) melesat 5,31% dan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menguat 3,54%.

Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ikut menguat di zona hijau, dengan kenaikan 5,42 poin atau 0,56% ke posisi 944,16.

Saham-saham unggulan LQ45 yang juga bergerak pada teritori positif antara lain, PT Harum Energy Tbk (HRUM) melesat dengan kenaikan 2,54%, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menguat 2,38%. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terbang 2,38%, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melonjak 2,21%.

(fad/wep)

No more pages