Sejak Senin malam Bitcoin sudah memperlihatkan pelemahan usai menjauh dari posisi US$64.002, dan pada Selasa dini hari masuk ke kisaran US$63.103—US$63.669.
Sepanjang tahun 2024 Bitcoin relatif masih menguat 55% (Ytd) dengan momentum awal masuknya dana di instrumen ETF Spot Bitcoin pada awal semester di bursa tradisional Amerika Serikat (AS).
Kegagalan untuk menembus di atas US$65.000 “secara pasti” dapat menandakan periode yang lebih lemah untuk token tersebut, menurut sebuah catatan dari bursa kripto Kraken, disampaikan Caroline Mauron, co–founder Orbit Markets. Diketahui pada akhir minggu lalu sebagian kontrak opsi berakhir.
Kontrak opsi senilai US$5,8 miliar berakhir Jumat lalu, dilaporkan Bloomberg News. Masa berakhirnya ini merupakan salah satu yang terbesar tahun ini, menurut data yang dikumpulkan oleh bursa derivatif kripto Deribit.
Sejumlah aset kripto lainnya bergerak variatif dengan Ethereum menguat 0,3% dalam 24 jam ke level US$2.638. Sementara koin kripto Cardano justru melemah 2,2% dibandingkan Senin menuju harga US$0,38.
BNB Koin ada di posisi selanjutnya pada deretan Aset Kripto yang terangkat harganya, adapun kenaikannya mencapai 2,84%, dan secara sepekan melesat 11,99% pada harga US$602,19.
Menyusul Dogecoin milik Elon Musk juga ambruk 3,6% ke US$0,11. Tron naik 0,9% ke US$0.15, pun demikian Litecoin +0,3% ke US$68. Sementara Shiba Inu melesat 26% ke 0,000018.
(ibn/wep)