Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, dari sisi kebijakan pemerintah, dia menilai Kementerian Perhubungan seharusnya bisa mengelola iklim bisnis dan persaingan usaha penerbangnan pesawat nasional.

“Seharusnya untuk maskapai baru ada perlindungan dalam waktu tertentu agar bisa berkembang dan kemudian baru dilepas. Perlindungan misalnya dalam hal slot penerbangan diberikan waktu yang baik dalam jangka waktu tertentu dan dilindungi dari persaingan yang kurang sehat,” terangnya.

Lanskap Persaiangan

Pada kesempatan terpisah sebelumnya, pakar sekaligus konsultan industri penerbangan Gerry Soejatman berpendapat kehadiran BBN Airlines  tidak akan membawa banyak perubahan dalam lanskap persaingan bisnis industri maskapai penerbangan di Tanah Air.

Hal tersebut lantaran pasar angkutan udara di Indonesia pascapandemi Covid-19 sebenarnya mirip dengan kondisi pascakrisis moneter 1998.

“Pemain-pemain lama banyak yang mengalami kendala keuangan, sedangkan permintaan dari pasar sudah pulih, sehingga ada gap antara permintaan dan kapasitas yang bisa dieksploitasi oleh pemain baru. Tentu ini sangat menggiurkan bagi para investor,” ujarnya.

Meski permintaan di industri maskapai Indonesia sudah cukup pulih pascapandemi, Gerry menggarisbawahi masih terdapat kendala berupa aturan tarif batas atas (TBA) yang diterapkan pemerintah yang belum direvisi kembali sesuai dengan pergerakan biaya di industri maskapai.

Pemerintah bermaksud menjaga agar harga tiket maskapai penerbangan tidak terlalu mahal, padahal biaya operasi sudah jauh meningkat dibandingkan dengan era prapandemi.

“Harga avtur, suku cadang pesawat, biaya navigasi, biaya penggunaan bandara untuk maskapai, dan lain-lain, semua naik cukup signifikan. Lantas, [pemerintah] meminta ada merger [maskapai] guna mencegah perang harga. Ini bertolak belakang dengan keengganan merevisi TBA agar tiket tidak mahal,” terang Gerry.

Dengan latar belakang tersebut di industri angkutan udara Indonesia, Gerry meyakini BBN Airlines pasti sudah melakukan analisis mendalam terhadap pasar di Tanah Air. Maskapai baru itu pun dinilai mengadopsi strategi yang cukup adaptif.

Sejak awal, lanjutnya, BBN Airlines masuk ke Indonesia di segmen angkutan kargo, saat kondisi pasar kargo sudah tidak semenari era pandemi.

“Mereka bisa beradaptasi dengan melakukan pivot produk mereka ke penerbangan penumpang dan tidak hanya penerbangan angkutan niaga berjadwal, tetapi juga menjadi operator ACMI [aircraft, crew, maintenance and insurance] atau wet lease buat maskapai yang sedang membutuhkan kapasitas; baik di dalam maupun luar negeri.”

“Saya rasa BBN Airlines  tidak akan mengambil langkah gegabah untuk sekadar mendapatkan market share, tetapi akan tetap fokus mencari peluang-peluang yang menguntungkan,” tuturnya.

Infografis Sumber Pendanaan BBN Airlines, Sang Maskapai Baru di RI (Arie Pratama/Bloomberg Technoz)

Tahap Kritis

Dalam sebuah kesempatan akhir Juni, Ketua Umum Asosiasi Pengamat Penerbangan Indonesia (Apjapi) Alvin Lie menerangkan gambaran besar kinerja industri penerangan Indonesia, yang disebutnya tengah dalam tahap kritis.

Menurutnya, industri ini mengalami kesulitan besar akibat nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan kebijakanTBA yang belum diperbarui sejak 2019.

"Industri penerbangan saat ini berdarah-darah. Nilai rupiahnya nyungsep di atas Rp16.400 per dolar, padahal biaya operasi penerbangan ini mayoritas berbasis dolar," jelasnya saat dihubungi Bloomberg Technoz.

Terlebih, lanjut Alvin, hampir semua biaya operasional maskapai penerbangan, seperti sewa pesawat, perawatan, suku cadang, dan asuransi, dibayar dalam mata uang dolar.

Sementara itu, maskapai yang hanya melayani penerbangan domestik memperoleh penghasilan dalam rupiah, dan harga tiketnya tidak boleh naik sejak 2019. Situasi inilah, menurut Alvin, yang menyebabkan maskapai domestik sulit bertahan.

Untuk itu, Alvin pesimistis ada peluang bagi maskapai penerbangan untuk berkembang atau bahkan sekadar bertahan hidup jika tarif batas atas tidak dinaikkan.

"Peluang apa yang diambil dari situasi saat ini? Enggak ada peluang. Maskapai-maskapai penerbangan ini hanya mencoba bertahan hidup. Tidak ada peluang kalau tidak dinaikkan tarif batas atasnya," tegas Alvin.

Untuk diketahui, BBN Airlines Indonesia diketahui telah resmi membuka penerbangan komersial perdananya dengan rute Jakarta—Surabaya sejak Jumat (27/9/2024).

Berdasarkan tangkapan story akun Instagram BBN Airlines Indonesia, mengutip dari akun media sosial X @txttransportasi, sejak Jumat kemarin, pesawat BBN Airlines Indonesia telah terbang ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Begitu pun sebaliknya.

Harga tiket penerbangan rute Jakarta—Surabaya pada 27 September 2024 tercatat mulai dari sekitar Rp1,1 juta.

Adapun, mengutip dari situs jejaring resmi BBN Airlines Indonesia, harga tiket untuk rute yang sama pada hari ini, Senin (30/9/2024) mencapai Rp1,2 juta dengan jam keberangkatan pukul 13.00 WIB dan estimasi kedatangan pukul 14.25 WIB.

Adapun, untuk rute sebaliknya, Surabaya—Jakarta pada hari yang sama, harga tiket juga dibanderol Rp1,2 juta-an dengan jam keberangkatan pukul 15.30 WIB dan estimasi kedatangan pukul 16.45 WIB. 

Meski demikian, penerbangan BBN Airlines untuk tujuan ke Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, belum ditetapkan jadwalnya.

Sekadar catatan, melalui situs resmi, BBN Airlines merupakan anak perusahaan dari Avia Solutions Group yang merupakan penyedia pesawat, awak, pemeliharaan, dan asuransi atau ACMI terbesar di dunia.

Hingga saat ini, BBN Airlines Indonesia telah menyiapkan 3 armada Boeing 737-800 untuk melayani permintaan carter penumpang. Spesifikasi dari armada tersebut adalah memiliki jarak tempuh maksimal 5.185 km dengan 189 kursi penumpang dan mesin CFM56-7B26.

BBN Airlines Indonesia juga menyediakan 3 pesawat kargo dengan armada Boeing 737-800 dan Boeing 737-400 untuk melayani penerbangan domestik maupun internasional.

Dengan armada yang telah tersedia, BBN Airlines Indonesia menargetkan untuk mengoperasikan 40 pesawat armada pada 2027.

(wdh)

No more pages