Logo Bloomberg Technoz

Ini Penyebab Indonesia Deflasi 5 Bulan Beruntun

Azura Yumna Ramadani Purnama
01 October 2024 11:23

Pedagang merapihkan ayam di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (25/3/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pedagang merapihkan ayam di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (25/3/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) periode September. Kembali terjadi deflasi, bahkan lumayan dalam.

Pada Senin (1/10/2024), Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan terjadi deflasi 0,12% pada September dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

"Deflasi lebih dalam dari Agustus dan menjadi deflasi kelima pada 2024 secara bulanan," kata Amalia dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta.

Ini membuat deflasi sudah terjadi selama 5 bulan berturut-turut. Catatan ini mendekati rekor terpanjang yaitu 7 bulan tanpa putus pada 1999, kala Indonesia masih dibekap krisis ekonomi-sosial-politik.

Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 13 ekonom/analis menghasilkan median proyeksi terjadi deflasi tipis 0,01% mtm pada September.