Logo Bloomberg Technoz

Andil Terbesar Deflasi September: Makanan, Minuman & Tembakau

Azura Yumna Ramadani Purnama
01 October 2024 11:24

Pembeli cabaiberbelanja di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (27/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pembeli cabaiberbelanja di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (27/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi terbesar pada September 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yakni mengalami deflasi 0,59% dan memberi andil deflasi mencapai 0,17%. 

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan indeks harga konsumen (IHK) pada September 2024 mengalami deflasi 0,12% secara bulanan (month-to-month/mtm). Artinya, terjadi penurunan IHK dari 106,06 pada Agustus 2024 menjadi 105,93 pada Septmeber 2024.

Sementara itu, IHK mengalami inflasi sebesar 1,84% secara tahunan (year-on-year/yoy), dan inflasi 0,74% secara tahun kalender (year-to-date/ytd). Deflasi pada September 2024 ini terlihat lebih dalam dibanding Agustus 2024, dan ini merupkaan deflasi kelima pada tahun 2024 secara bulanan.

"Kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi terbesar antara lain, makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi 0,59% dan memberi andil deflasi 0,17%," ujar Amalia dalam Konferensi Pers IHK September 2024, Selasa (1/10/2024).

Sementara itu, terdapat komoditas yang memberi andil inflasi, diantaranya ikan segar, dan kopi bubuk dengan andil inflasi masing-masing 0,02%. Selanjutnya, biaya kuliah akademi atau pergurungan tinggi, tarif angkutan udara dan sigaret keretek mesin yang memberikan andil inflasi masing-masing 0,01%.