Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja keuangan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sepanjang semester I-2024 masih negatif, dengan membukukan kerugian bersih sebesar US$12,50 juta atau setara Rp190 miliar (asumsi kurs saat ini).
Meski demikian, rugi bersih yang dialami emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$49,21 juta (Rp748,1 miliar).
Susutnya rugi tersebut sejalan dengan pendapatan yang tercatat mengalami kenaikan lebih dari 100% menjadi US$1,09 miliar (Rp16,62 triliun) dari sebelumnya yang sebesar US$520 juta (Rp7,90 triliun).
Secara terperinci, pendapatan tersebut dikontribusikan oleh segmen penjualan emas, perak, katoda tembaga dan turunan nikel seperti NPI, nikel matte dan limonit ke pihak ketiga, dengan penjualan domestik sebesar US$665,85 juta dan ekspor mencapai US$430 juta.
Total penjualan tersebut juga tercatat mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan periode semester I 2023 yang masing-masing hanya sebesar US$166,7 juta dan US$354,6 juta.
Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan MDKA tutur membengkak sebesar 112,09% menjadi US$ 1miliar. Alhasil, laba kotor tercatat senilai US$88,70 juta.
Setelah diakumulasi pos beban dan penghasilan lainnya, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar US$12,50 juta atau setara Rp190 miliar.
Sementara itu, total aset hingga akhir Juni tercatat sebesar US$4,92 miliar, tak berbeda jau dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar US$4,96 miliar.
Meski masih merugi, mayoritas analis dalam konsensus Bloomberg tetap memasang sikap bullish untuk saham MDKA.
Per hari ini, Selasa (1/10/2024), sebanyak 18 analis merekomendasikan buy saham MDKA. Hanya ada dua analis yang merekomendasikan hold tanpa satu pun analis yang merekomendasikan sell.
Target harga saham MDKA untuk 12 bulan ke depan ada di level Rp3.127/saham.
(ibn/dhf)