Akan tetapi, harga emas masih dalam tren positif. Dalam sepekan terakhir, harga aset ini masih membukukan kenaikan 0,33% secara point-to-point.
Sepanjang September, harga emas naik 5,52%. Sementara pada kuartal III-2024, harga emas melonjak lebih dari 13%, kenaikan kuartalan tertinggi sejak awal 2020.
“Akan ada perpindahan dari emas ke saham, tetapi sepertinya itu tidak akan lama. Tidak salah lagi, tren harga emas masih akan naik,” tegas Peter Grant, Wakil Presiden di Zaner Metals, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Meski demikian, harga emas tentu akan mengalami masa konsolidasi. Maklum, kenaikan harganya sudah begitu tinggi, Perlu koreksi sehat agar tidak terjadi gelembung (bubble).
“Kita mungkin akan melihat konsolidasi dalam waktu dekat. Saat ini katalis utama adalah perkembang makro dan kebijakan moneter. Jadi, soal kecepatan penurunan suku bunga acuan mungkin akan menjadi pemicu utama koreksi,” jelas Suki Cooper, Analis Standard Chartered,, seperti diberitakan Bloomberg News.
(aji)