Logo Bloomberg Technoz

Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) dan Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS) turun masing-masing 0,3% dan 0,09%. Saat harga minyak nabati makin murah, maka keuntungan menggunakan CPO akan berkurang.

Kemudian, nilai tukar mata uang ringgit Malaysia pun menguat. Kemarin, ringgit terapresiasi 0,02% di hadapan dolar AS.

CPO adalah aset yang dibanderol dengan ringgit. Ketika mata uang Negeri Harimau Malaya terapresiasi, maka CPO akan menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih bertahan di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 69,67. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).

Dalam waktu dekat, harga CPO masih bisa naik. Kemungkinan harga CPO akan menguji Moving Average (MA) 20 di MYR 4.013/ton. Jika tertembus, maka MYR 4.017/ton boleh menjadi target berikutnya.

Adapun target support terdekat adalah MYR 3.972/ton. Penembusan di titik ini berisiko membuat harga CPO turun lagi ke arah MYR 3.960/ton.

(aji)

No more pages