Logo Bloomberg Technoz

"Kondisi operasional manufaktur masih menurun pada September, tercermin dari penurunan produksi dan pemesanan baru (new orders).  Inventori di gudang dan barang jadi meningkat. Sementara pelaku industri menurunkan pembelian bahan baku," ungkap S&P.

Pelaku usaha, lanjut keterangan S&P, menilai permintaan masih lemah dan aktivitas klien menurun dibandingkan awal tahun ini. Sedangkan permintaan manufaktur di luar negeri masih menjadi beban. Bisnis ekspor turun 7 bulan beruntun ke posisi terendah sejak November 2022.  

Pembelian bahan baku pun menurun, kini sudah 3 bulan beruntun. Jika dimungkinkan, pelaku usaha memilih untuk menggunakan barang yang sudah ada.

Meski demikian, dunia usaha ternyata memilih untuk menambah karyawan. Terjadi kenaikan dalam rekrutmen, pertama dalam 3 bulan terakhir.

"Ini karena keyakinan dunia usaha meningkat, seiring harapan operasional yang stabil pada tahun-tahun mendatang. Keyakinan meningkat ke posisi tertinggi dalam 7 bulan," tambah keterangan S&P.

Paul Smith, Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence, menyatakan pelemahan industri manufaktur Tanah Air disebabkan oleh kondisi global yang kurang kondusif pada September. Penjualan ke luar negeri jatuh hingga ke posisiterendah dalam hampir 2 tahun.

"Dunia usaha merespons dengan mengurangi pembelian (bahan baku) dan memilih untuk menggunakan yang sudah ada untuk mengendalikan biaya dan efisiensi," sebut Smith.

(aji)

No more pages