Logo Bloomberg Technoz

Nada Hawkish Powell Bakal Semakin Lemahkan Rupiah

Tim Riset Bloomberg Technoz
01 October 2024 08:00

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah sepertinya masih akan tertekan melemah di tengah gerak dolar Amerika Serikat (AS) di pasar global yang masih stagnan pasca pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell tadi malam yang bernada cenderung hawkish.

Indeks dolar AS sedikit turun nilainya ke kisaran 100,74 dan pagi ini bergerak tidak jauh dari rentang tersebut. Di pasar offshore, rupiah forward baik NDF-1W maupun NDF-1M ditutup melemah di kisaran Rp15.194-Rp15.206/US$. Level itu masih lebih lemah dibanding posisi penutupan rupiah spot kemarin yang juga melemah di Rp15.140/US$.

Pagi ini pada pembukaan pasar Asia, rupiah NDF bergerak di Rp15.176-Rp15.197/US$, mengisyaratkan mungkin tekanan yang dihadapi rupiah di pasar spot kemarin sepertinya akan berlanjut jelang rilis data inflasi September siang nanti.

Di awal transaksi pagi ini, beberapa mata uang Asia terpantau melemah. Baht Thailand tergerus 0,82%, ringgit turun 0,64%, yen Jepang juga turun 0,22% serta yuan offshore tergerus 0,08% disusul oleh dolar Singapura yang bergerak tipis 0,02%.

Bursa China dan Hong Kong tutup hari ini memulai libur panjang Golden Week sampai 7 Oktober nanti.