Seruan dari pemimpin baru ini untuk mengadakan Pemilu nasional dalam rangka mengonsolidasikan kebangkitannya disambut dengan baik.
Sementara itu, indeks acuan China membukukan kenaikan terbesar sejak 2008 pada Senin. Lompatan ini terjadi setelah tiga kota terbesarnya melonggarkan aturan-aturan untuk para pembeli rumah, sementara bank sentral juga menurunkan suku bunga hipotek sebagai bagian dari paket stimulus.
Di AS, S&P 500 mengamankan kenaikan kuartal keempat berturut-turut—rentetan kemenangan terpanjang sejak 2021. Nasdaq 100 yang sarat dengan teknologi juga mencatatkan hal serupa.
"Pasar bullish telah bertahan dari kuartal terlemah dalam sejarah tahun ini, yaitu kuartal ketiga, dan kemungkinan besar akan tetap bertahan sampai setidaknya akhir tahun karena pendapatan tetap kuat, suku bunga bergerak lebih rendah, dan konsumen masih membelanjakan uangnya," ujar Emily Bowersock Hill dari Bowersock Capital Partners.
"Kami memperkirakan kuartal keempat akan serupa dengan kuartal ketiga—volatilitas yang meningkat, tetapi dengan hasil akhir yang kuat," tambahnya.
Sementara itu, pasar obligasi terbesar di dunia memangkas kenaikan bersejarah setelah komentar Powell, yang dibuat pada pertemuan tahunan Asosiasi Nasional Ekonomi Bisnis.
Imbal hasil obligasi lebih tinggi, dipimpin oleh obligasi bertenor dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan yang diperdagangkan sekitar 3,64% setelah Powell mengatakan bahwa AS belum memiliki data untuk mengambil keputusan pada pertemuan November.
Meski begitu, utang negara kembali naik 1,4% pada bulan ini hingga Jumat (4/10/2024), seperti yang diukur dengan Bloomberg US Treasury Total Return Index. Jika kenaikan ini bertahan, ini akan menjadi kenaikan bulanan terpanjang di pasar sejak 2010.
Powell "sedikit hawkish pada margin, tetapi The Fed masih memiliki banyak pemangkasan yang harus dilakukan," menurut Adam Crisafulli dari Vital Knowledge.
Pernyataan Gubernur The Fed tersebut tampaknya menunjukkan pasar harus memikirkan pemangkasan setengah poin dan bukannya tiga perempat poin untuk sisa tahun ini.
Para swap trader membatasi taruhan penurunan suku bunga yang telah diperdagangkan lebih dekat ke pergerakan tiga perempat poin sebelum pembukaan pasar AS.
Sementara mengukur prospek penurunan suku bunga The Fed, para investor harus menghadapi berbagai risiko, termasuk meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan pemogokan pekerja dermaga di pelabuhan-pelabuhan penting AS pada Selasa.
Gubernur The Fed Chicago, Austan Goolsbee, menyuarakan keprihatinannya mengenai goncangan suplai jika pemogokan berlarut-larut. "Hal ini akan meningkatkan biaya berbisnis dan menyebabkan kelangkaan," katanya kepada Fox Business.
Harga minyak naik tipis pada awal perdagangan setelah Senin (30/9/2024) yang berombak karena para investor menilai risiko bahwa serangan Israel baru-baru ini terhadap Hizbullah akan memperluas konflik di Timur Tengah.
Harga bijih besi turun setelah ditutup 7,6% lebih tinggi pada sesi sebelumnya di tengah optimisme bahwa stimulus baru dari Beijing akan mendorong permintaan untuk bahan baku pembuatan baja.
Beberapa pergerakan utama di pasar:
Saham
- Nikkei 225 berjangka naik 0,7% pada pukul 7:39 pagi waktu Tokyo
- S&P/ASX 200 berjangka turun 0,4%
Mata Uang
- Bloomberg Dollar Spot Index sedikit berubah
- Euro sedikit berubah pada US$1,1136
- Yen Jepang sedikit berubah pada 143,60 per dolar
- Yuan offshore sedikit berubah pada 7,0070 per dolar
Mata Uang Kripto
- Bitcoin turun 0,1% menjadi US$63,714.85
- Ether sedikit berubah pada US$2,612.83
Obligasi
- Imbal hasil obligasi 10 tahun naik tiga basis poin menjadi 3,78% pada Senin
Komoditas
- Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,2% menjadi US$68,31 per barel
- Emas spot sedikit berubah
(bbn)