Bahlil menekankan pentingnya upaya peningkatan produksi untuk menekan defisit minyak yang saat ini terjadi dan meminta Presiden Direktur ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Carole Gall untuk meningkatkan target produksi dari 125.000 BOPD menjadi 150.000 BOPD pada 2026.
Menanggapi permintaan tersebut, Presiden Direktur EMCL Carole Gall menyatakan komitmen dan bekerja kerasnya meningkatkan produksi Blok Cepu. Salah satu langkah yang sudah dilakukan adalah produksi minyak pertama dari pengeboran Banyu Urip infill clastic pada 2024, yang menghasilkan 13.300 BOPD.
Sekadar catatan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) telah melakukan tajak sumur produksi infill dan clastic di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur pada 1 Maret 2024.
Proyek ini diharapkan dapat menambah produksi dari Lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel minyak. Proyek ini dinilai berperan untuk mendukung program 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari (BSCFD) di 2030 guna mendukung ketahanan energi nasional.
Berdasarkan situs resmi Kementerian ESDM, pengembangan Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) masih tersisa 3 sumur infill carbonate dan 2 sumur infill clastic yang akan segera dilanjutkan pada Oktober 2024 dengan estimasi selesai pada tahun 2025.
Hingga September 2024, produksi Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris telah menghasilkan minyak bumi sebesar 13,701 BOPD dan 36,49 MMSCFD.
(wep)