Logo Bloomberg Technoz

Masih Ada Prospek Positif untuk Sektor Batu Bara RI

Redaksi
30 September 2024 19:00

Pembangkit listrik tenaga batu bara Samcheok Blue Power Co sedang dibangun di Samcheok, Korea Selatan, Selasa (11/6/2023). (SeongJoon Cho/Bloomberg)
Pembangkit listrik tenaga batu bara Samcheok Blue Power Co sedang dibangun di Samcheok, Korea Selatan, Selasa (11/6/2023). (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga saham batu bara sepanjang pekan masih membukukan kenaikan tipis 0,07%. Namun, jika ditarik satu bulan ke belakang, harga batu bara mengakumulasi penurunan 4,38%.

Lesunya industri baja di China menyebabkan penyerapan batu bara global melambat. Situasi ini menekan harga komoditas tersebut.

Meski demikian, sentimen tersebut bukan berarti menghapus prospek batu bara RI. Meski fluktuatif, harga batu bara cenderung lebih menguntungkan dibanding periode-periode sebelumnya.

"Dalam satu tahun terakhir, rata-rata ekspor batu bara setiap bulan sekitar US$2,5 miliar, menyiratkan angka tahunan sebesar $30 miliar dan berkontribusi terhadap 12%-15% dari total ekspor di Indonesia," ujar analis Algo Research Alvin Baramuli, dikutip Senin (30/9/2024).

Itu berarti bahwa sektor batu bara tetap menjadi salah satu mesin terbesar bagi pertumbuhan ekspor Indonesia, berada di posisi kedua setelah produk logam dasar.