Bloomberg Technoz, Jakarta - Aksi beli saham yang tiada henti terhadap saham-saham China telah menjadikan Bursa Negeri Panda berkinerja terbaik di sepanjang hari usai melonjak untuk sesi kesembilan beruntun. Pada kesempatan yang sama, IHSG justru loyo dan amat tertekan hingga anjlok 2,2%.

Sejalan dengan stimulus China yang gencar diobral besar-besaran oleh Pemerintah setempat mencakup serangkaian pelonggaran moneter, dukungan pasar properti, hingga stimulus di pasar saham.

Investor global dan regional melihat sinyal optimis terhadap aset-aset China termasuk saham-saham ‘undervalue’ dalam beberapa periode di tengah masa-masa perlambatan ekonomi, tindakan cepat Pemerintah China yang tidak dapat diprediksi, dan pasar properti yang melambat.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Bursa Saham China, yang telah kehilangan lebih dari 45% nilainya dari level tertinggi di tahun 2021 hingga pertengahan September, sejak saat itu ia berhasil turnaround menjadi positif dan telah melonjak lebih dari 20%— menuju pasar bullish secara teknikal. 

Menariknya berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, reli minggu lalu hingga saat ini adalah reli yang terbesar sejak 2008.