Sejumlah gejala varian ini antara lain kasus konjungtivitis (mata merah) terutama pada anak-anak, demam atau menggigil, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah dan diare.
Sepuluh provinsi dengan kasus konfirmasi tinggi kemarin adalah DKI (lokal 491, pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN 19), Jabar (lokal 200, PPLN 0), Jatim (lokal 147, PPLN 0), Jateng (lokal 99, PPLN 1), Banten (lokal 86, PPLN 0), DIY (lokal 41, PPLN 0), Bali (lokal 10, PPLN 0), Sulsel (lokal 10, PPLN 0), Lampung (lokal 6, PPLN 0), Sumsel (lokal 5, PPLN 0).
“Sub varian ini memang banyak ditemukan di India. Jika ditilik dari sejarah naik dan turunnya kasus Covid-19, Indonesia selalu mengikuti pola yang terjadi di India yang saat ini mengalami lonjakan kasus yang tajam,” imbuhnya.
India diketahui mengalami lonjakan kasus hingga 20% dalam sehari kemarin dengan kasus per hari kemarin mencapai lebih dari 12.500. Namun Syahriil mengatakan, Indonesia mengalami kasus Covid-19 melonjak bukan karena perjalanan dan hari libur melainkan karena adanya varian baru tersebut.
"Ayo kita pakai masker lagi dan hidup sehat,” ujar dia.
(ezr)