Logo Bloomberg Technoz

Serapan Pekerja Industri Nikel Diramal Terus Turun, Ini Sebabnya

Dovana Hasiana
30 September 2024 14:30

Tambang nikel di Australia Barat../Bloomberg-Ron D'Raine
Tambang nikel di Australia Barat../Bloomberg-Ron D'Raine

Bloomberg Technoz, Jakarta Penyerapan tenaga kerja di industri nikel di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara diramal hanya meningkat signifikan setidaknya hingga tahun ke-5 sejak program hilirisasi berjalan pada 2020, sebelum akhirnya menurun signifikan hingga tahun ke-15 dalam skenario business as usual (BAU).  

Sebuah riset dari Crea, bekerja sama dengan Celios, bertajuk Debunking the Value-added Myth in Nickel Downstream Industry melaporkan penyerapan tenaga kerja di basis nikel Sulawesi Tengah bakal meningkat menjadi 101.752 orang pada tahun ke-5 dari sebelumnya -1.309 orang pada tahun pertama.

Namun, angka penyerapan tenaga kerja menyusut menjadi -7.604 orang pada tahun ke-10 dan -3.832 orang pada tahun ke-15.

Hal serupa juga terjadi pada Sulawesi Tenggara, di mana penyerapan tenaga kerja meningkat menjadi 18.931 orang pada tahun ke-5 dari sebelumnya -2.733 orang pada tahun pertama. Namun, angkanya bakal turun menjadi -3.556 orang pada tahun ke-10 dan -2.164 orang pada tahun ke-15.

Terakhir, penyerapan tenaga kerja di Maluku Utara bakal meningkat menjadi 10.460 orang pada tahun ke-5 dari sebelumnya 3.205 pada tahun pertama. Kendati demikian, angkanya bakal turun menjadi -243 orang pada tahun ke-10 dan -218 orang pada tahun ke-15. 

Ekskavator bekerja di tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (10/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)