Logo Bloomberg Technoz

China Gelontor Stimulus, Industri Baja RI 'Dalam Bahaya'

Pramesti Regita Cindy
30 September 2024 12:50

Pabrik peleburan baja cair dari tanur tinggi. Dengan AKI dalam membantu produsen memangkas biaya dan reduksi emisi karton. (Dok: Bloomberg)
Pabrik peleburan baja cair dari tanur tinggi. Dengan AKI dalam membantu produsen memangkas biaya dan reduksi emisi karton. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Ketua Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) Kementerian Perdagangan Danang Prasta Danial memperingatkan stimulus yang diberikan oleh Pemerintah China untuk menyelamatkan industrinya dapat memperparah praktik dumping baja ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Pasalnya, jika stimulus tersebut mendorong ekspor baja China dengan harga lebih rendah dibandingkan dengan harga jual baja RI, risiko terjadinya dumping akan makin besar.

"Tentu akan membuat praktik dumping makin marak dan dapat dan menyebabkan kerugian bagi industri sejenis di negara pengimpor, termasuk Indonesia," kata Danang kepada Bloomberg Technoz akhir pekan lalu, dikutip Senin (30/9/2024).

Skala industri baja di China yang sangat besar, lanjut Danang, membuat kelebihan kapasitas produksi menjadi masalah serius.

Walhasil, dalam situasi yang terjadi saat ini, dia memperingatkan industri baja nasional harus bersiap menghadapi ancaman yang lebih besar dari praktik dumping baja China tersebut.

Pekerja mengendarai sepeda di areal pabrik baja milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (dok. Bloomberg)