Koreksi tajam IHSG terjadi di tengah sentimen kredit bank melambat, ketatnya likuiditas perbankan, hingga Bank Sentral Indonesia ada gelagat melakukan intervensi.
Sebelumnya, Pemerintah melaporkan defisit fiskal pada Agustus mencapai 0,68% dari Produk Domestik Bruto atau mencapai Rp153,7 triliun.
“Pelebaran defisit fiskal mengurangi jumlah tabungan masyarakat dalam perekonomian. Ketatnya likuiditas atau pasokan dana pinjaman di sistem perbankan memperlambat laju pertumbuhan kredit bank,” kata Lionel Priyadi, analis Mega Capital Sekuritas.
Kredit bank melambat pada Agustus dengan hanya bertumbuh 10,9% year-on-year dari sebelumnya 11,74% di bulan Juli.
“Hal ini juga memperketat likuiditas perbankan di pasar SBN yang terlihat dari kelebihan pasokan data dana pinjaman, yaitu nilai Dana Pihak Ketiga dikurangi kredit (Pinjaman) bank, yang turun jadi Rp922,8 triliun pada Agustus dibandingkan dengan Rp964,03 triliun pada bulan sebelumnya," terang Lionel dalam riset terbarunya.
Bank Indonesia ada gelagat melakukan intervensi saat kekurangan likuiditas itu dengan membeli SBN milik perbankan dalam negeri pada Juli–Agustus. Namun, ketika arus masuk modal asing meningkat di pasar SBN pada September, intervensi itu terhenti.
“Untuk mengatasi kekurangan likuiditas dalam sistem perbankan pada Juli dan Agustus, Bank Indonesia telah membeli SBN dari bank-bank Indonesia,” jelasnya.
Ia melanjutkan, “Kami prediksi BI akan intensifkan langkah mendukung likuiditas bank melalui pengurangan SRBI pada Oktober, sehingga likuiditas tersedia untuk meningkatkan rasio LDR hingga di atas 90%.”.
Tercatat saham-saham unggulan perbankan Big Caps mengalami penurunan dengan nilai amat besar pada perdagangan hari ini:
- Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) anjlok 130 poin (2,55%) ke Rp4.970/saham. Total transaksi Rp1,27 triliun
- Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ambles 100 poin (1,83%) ke Rp5.350/saham. Total transaksi Rp122,2 miliar
- Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kehilangan 150 poin (1,41%) ke Rp10.500/saham. Total transaksi Rp553,2 miliar.
- Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 50 poin (0,71%) ke Rp7.000/saham. Total transaksi Rp385 miliar
(fad)