Logo Bloomberg Technoz

Pada 2022 AirAsia Indonesia Masih Catat Kerugian Rp1,64 T

Tara Marchelin
21 April 2023 13:10

Airbus A330 miliki AirAsia di bandara Kuala Lumpur International Airport 2 (Samsul Said/Bloomberg)
Airbus A330 miliki AirAsia di bandara Kuala Lumpur International Airport 2 (Samsul Said/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) membukukan kerugian sebesar Rp 1,64 triliun sepanjang 2022. Kerugian tersebut menurun 29,62% year-on-year (yoy) dari Rp 2,34 triliun pada 2021 didorong oleh peningkatan pendapatan perusahaan.

Tahun lalu, pendapatan CMPP melonjak 503,83% yoy menjadi Rp 3,78 triliun dari Rp 626 miliar didorong oleh pertumbuhan pendapatan penumpang dari penjualan kursi sebesar 685,76% yoy dari Rp 416,69 miliar menjadi Rp 3,27 triliun dan pendapatan penumpang lain-lain naik 512,82% yoy dari Rp 63,69 miliar menjadi Rp 390,33 miliar.

Sementara itu, penurunan terjadi pada pendapatan dari kargo sebesar 25,87% yoy menjadi Rp 55,61 miliar dari Rp 75,03 miliar dan pendapatan charter sebesar 14,44% yoy menjadi Rp 60,38 miliar dari Rp 70,58 miliar.  

Namun, kenaikan pendapatan CMPP juga diikuti oleh lonjakan beban usaha sebesar 121,37% yoy dari Rp 2,3 triliun menjadi Rp 5,09 triliun. Lonjakan tersebut dipicu oleh kenaikan sejumlah beban antara lain beban pada bahan bakar naik 464,15% yoy menjadi Rp 1,87 triliun dari Rp 332,87 miliar, perbaikan dan pemeliharaan naik 129,4% yoy menjadi Rp 674,63 miliar dari Rp 294,077 miliar.

Selain itu, beban dari pelayanan pesawat dan penerbangan naik 469% yoy menjadi Rp 398,37 miliar dari Rp 70,05 miliar, gaji dan tunjangan naik 25,44% yoy menjadi Rp 351,32 miliar dari Rp 280,05 miliar, pemasaran naik 605,1% yoy menjadi Rp 182,7 miliar dari Rp 25,91 miliar, sewa pesawat naik 44,31% yoy menjadi Rp 143,38 miliar dari Rp 99,35 miliar, serta beban usaha lainnya naik 390,3%yoy menjadi Rp 1,11 triliun dari Rp 227,12 miliar.