Pada 2023, volume ekspor batu bara ke China mencapai 81,68 juta ton. Angka ini naik 17% secara tahunan dibandingkan dengan 69,68 juta ton pada 2022. Secara keseluruhan, ekspor batu bara Indonesia pada 2023 adalah 379,7 juta ton.
Adapun, Bloomberg Intelligence melaporkan krisis baja China tengah menuju gelombang kebangkrutan dan mempercepat konsolidasi industri yang sangat dibutuhkan
Hampir tiga perempat dari produsen baja di negara itu mengalami kerugian di paruh pertama dan kebangkrutan kemungkinan besar akan terjadi pada banyak di antaranya, Michelle Leung, analis senior di BI, mengatakan dalam catatan.
Xinjiang Ba Yi Iron & Steel Co, Gansu Jiu Steel Group dan Anyang Iron & Steel Group Co menghadapi risiko tertinggi, dan dapat menjadi target akuisisi potensial.
Gelombang konsolidasi akan membantu Beijing mendorong lebih banyak konsentrasi pada industri bajanya, ujar BI. Pemerintah ingin lima perusahaan teratas menguasai 40% pasar pada 2025 dan 10 perusahaan teratas menguasai 60%.
Target-target ini terlihat "dapat dicapai," meskipun China masih akan berada jauh di belakang Korea Selatan dan Jepang dalam hal ini, kata Leung.
Krisis properti yang berkepanjangan di China dan pertumbuhan ekonomi yang lesu sedang membentuk kembali industri baja yang sangat besar di negara ini.
(dov/wdh)