Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten pengelola toko ritel Group Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2022. Keputusan tersebut telah disepakati pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan Rabu (19/4/2023).

Puasa dividen MPPA menyusul raihan rugi bersih pada kinerja 2022 kemarin, adapun derita rugi bersih Perseroan telah berlangsung selama enam tahun. Bersamaan dengan rugi bersih tersebut, MPPA telah absen bagi dividen dalam enam tahun terakhir.

Net Loss MPPA Terus Membengkak Pada 2022 (Bloomberg)

“Menyetujui untuk tidak melakukan pembayaran dividen dari tahun buku 2022 yang mengalami Kerugian Bersih Setelah Pajak sebesar Rp429 miliar,” tulis manajemen MPPA, dikutip Jumat (21/4/2023).

Kinerja MPPA pada 2022 memang tercatat semakin drop. Tercermin dari adanya penurunan jumlah gerai, di mana sebelumnya MPPA mengelola 200 Hypermart, Foodmart, Hyfresh dan Boston Health and Beauty di beberapa lokasi strategis di Indonesia. Namun per Desember 2022 hanya tersisa 196 lokasi.

Dengan catatan kinerja drop tersebut, emiten grup Lippo ini mengakumulasi rugi bersih mencapai Rp429 miliar. Adapun angka kerugian ini lebih besar dibandingkan dengan rugi tahun sebelumnya.

Beban pokok MPPA juga terus meningkat sebesar 7,1% menjadi Rp1,28 triliun. Beban umum administrasi juga naik 7,8%. Beban penjualan pun sama, naik 52,9%. Senada, beban lainnya juga naik 742%. Usai dipotong beban pajak, rugi tahun berjalan MPPA mencapai Rp429 miliar.

Harga Saham MPPA Koreksi Hingga 34% YtD (Bloomberg)

Sekadar informasi, hingga penutupan perdagangan hari terakhir sebelum libur panjang Idul Fitri, harga saham MPPA berada pada harga Rp84/saham. Harga tersebut anjlok 34% sejak awal tahun (year-to-date/ytd).

(fad/evs)

No more pages