Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melemah dengan laju pelemahan yang terbatas di kisaran sempit ke level Rp15.140/US$ yang menjadi level support pertama. Sedangkan target pelemahan kedua akan tertahan di Rp15.180/US$.
Apabila kembali menjebol kedua support tersebut, rupiah berpotensi melemah lanjutan dengan menuju level Rp15.200/US$ sampai dengan Rp15.250/US$ sebagai support terkuat.
Bila terjadi penguatan, rupiah memiliki level resistance menarik dicermati pada level Rp15.100/US$ dan selanjutnya Rp15.070/US$.
Adapun dalam sepekan perdagangan, rupiah masih ada potensi penguatan optimis lanjutan ke resistance potensial ke level Rp15.000/US$.
Pelaku pasar pekan ini akan mencermati rilis data ketenagakerjaan AS untuk bulan September. Data itu akan menjadi ujian pertama apakah keputusan The Fed, bank sentral AS, memangkas bunga acuan 18 September lalu sudah tepat atau sebenarnya agak terlambat.
Selain itu, pasar masih akan menunggu kejelasan paket stimulus China didahului hari ini akan ada rilis data manufaktur. Jepang juga akan merilis data produksi industri dan penjualan ritel. Sedangkan nanti malam pidato Gubernur The Fed Jerome Powell akan ditunggu oleh pasar yang menanti sinyal baru.
(rui)