Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Meski pergerakan aset kripto Bitcoin relatif stabil di kisaran US$65.000 dalam 24 jam terakhir hingga Minggu (29/9/2024) siang, namun tren mingguannya menunjukkan grafik peningkatan sekitar 4,1%.

Dalam pekan sebelumnya Bitcoin masih berkisar pada level US$63.143 (sekitar Rp959 juta) dan hingga pukul 12.30 hari ini, pencapaian BTC ada di US$65.752 (sekitar Rp999 juta). Gelombang penurunan suku bunga global menguntungkan aset kripto paling berharga di dunia ini.

Bitcoin periode September bergerak anomali dengan kenaikan lebih dari 10%. Dari catatan sejarah sepanjang September selama satu dekade terakhir selalu terjadi penurunan harga 5,9%. Bloomberg melaporkan.

Berdasarkan data CoinMarketcap, Minggu siang, gerak yang realtif sama terjadi pada kripto Ethereum yaitu positif 2,9% secara mingguan namun minus 0,8% dibandingkan perdagangan Sabtu dan sementara berada di US$2.671.

Kripto Dogecoin milik Elon Musk meraih +2,3% dalam 24 jam, atau sepekan masih surplus 18,9% pada harga US$0,128. Solana berada di kisaran harga US$157,35 atau meraih angka kenaikan 6,2% secara mingguan namun turun 0,7% dalam 24 jam terakhir.

Cardano mengalami pelemahan 1% dalam 24 namun mencatatkan  penguatan 12,4% dalam sepekan menuju harga US$0,398. Toncoin -3,7% secara harian namun 2,3% lebih baik dari capaiannya minggu sebelumnya dan bertengger sementara di US$5,81.

Indeks koin yang lebih kecil telah naik lebih dari 20%, sebuah tanda kondisi keuangan yang lebih longgar yang meramaikan segmen pasar kripto yang lebih berisiko. Saat Fed menurunkan tingkat bunga (policy rate), bank sentral lain mengekor terbaru People’s Bank of China. (Bank Indonesia memangkas tingkat bunga 12 jam lebih cepat dari pengumuman FOMC The Fed).

Dengan situasi moneter terbaru dunia saat ini yang lebih akomodatif, investor memandang angin segar untuk kelas aset mulai dari saham hingga emas. Bahkan terdapat dorongan baru agar stimulus pemangkasan dapat berlanjut di periode mendatang.

“Korelasi Bitcoin dengan kebijakan moneter terus menjadi yang tertinggi sehubungan dengan The Fed,. Pelonggaran [tingkat bunga] bank sentral lainnya tentu saja membantu juga,” jelas Sean McNulty, direktur perdagangan di penyedia likuiditas Arbelos Markets.

(wep)

No more pages