“Sudah saatnya kesepakatan-kesepakatan ini diselesaikan, ancaman-ancaman terhadap Israel dihapuskan, dan kawasan Timur Tengah yang lebih luas mendapatkan stabilitas yang lebih besar,” jelas Joe Biden.
Jon Alterman, direktur program Timur Tengah di Pusat Studi Strategis dan Internasional menambahkan bahwa serangan besar itu telah sangat menghancurkan Hizbullah dimana kelompok ini “memiliki pilihan yang sulit di depannya. Bagaimana cara memulihkan diri dari penghinaan selama 10 hari terakhir dan tidak mengundang lebih banyak lagi kerusakan pada kepentingannya??
Bruce Hoffman, peneliti senior bidang kontra terorisme dan keamanan dalam negeri di Dewan Hubungan Luar Negeri, mengatakan bahwa ini adalah “kemunduran yang luar biasa bagi Hizbullah, mungkin bahkan lebih serius bagi Iran, karena proksi yang paling dapat diandalkan dan paling kuat pada dasarnya tidak berdaya.”
Israel memberitahu AS bahwa mereka meluncurkan operasi besar di Beirut hanya setelah operasi tersebut berlangsung, dilansir CNN.
Langkah Israel kemudian yang membuat frustrasi beberapa pejabat Amerika Serikat (AS), dan telah menjadi bosan dengan apa yang mereka lihat sebagai contoh bahwa Netanyahu berulang kali menentang permohonan publik dan pribadi Biden untuk menahan diri.
Situasi terkini di Timur Tengah termasuk janji Biden menunjukkan belum ada hasil terbaik. Bahkan di sana bersiap untuk babak baru dalam kekerasan yang dimulai pada 7 Oktober lalu, ketika para militan Hamas menyerbu dari Gaza ke Israel selatan, menewaskan 1.200 orang.
Serangan-serangan Israel telah menewaskan sekitar 40.000 warga Palestina di Gaza sejak saat itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, yang tidak membedakan antara para pejuang dan warga sipil.
Iran, yang mensponsori kelompok tersebut dan memasok persenjataannya yang besar, mengatakan bahwa Hizbullah akan “memimpin” dalam menentukan “nasib wilayah ini,” menunjukkan bahwa Teheran mungkin tidak berencana untuk menanggapi secara langsung.
Hampir sepekan terakhir pertarungan di udara antara Hizbullah-Israel terjadi dengan serangan rudal dan pesawat drone. Israel memulai pengeboman besar-besaran di sebagian besar wilayah Lebanon. Lebih dari 700 orang, termasuk 50 anak-anak, terbunuh, menurut pihak berwenang Lebanon, bersama dengan beberapa komandan senior Hizbullah.
(wep)