Pada awal September, Brasil menarik dana sebesar 18,35 juta reais dari rekening bank lokal X dan Starlink untuk menutupi denda yang dijatuhkan Mahkamah Agung. Moraes juga memblokir rekening Starlink dalam upaya memaksa perusahaan teknologi tersebut melunasi denda terkait pelanggaran perintah sebelumnya.
Perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter itu menginformasikan kepada pengadilan bahwa mereka telah mematuhi perintah sebelumnya dengan memblokir sembilan akun yang diduga menyebarkan ujaran kebencian dan berita palsu.
Pada April, Musk pernah berjanji akan menentang perintah Moraes, yang memimpin kampanye pengadilan melawan ujaran kebencian dan disinformasi, untuk menangguhkan akun-akun tertentu di Brasil. Musk menuduh hakim melakukan sensor, yang kemudian menyebabkan Moraes membuka penyelidikan kriminal terhadap Musk atas tuduhan menyebarkan disinformasi. Namun, pekan lalu, Musk akhirnya memutuskan untuk mematuhi perintah pengadilan.
Beberapa hari sebelum keputusan itu, platform X tiba-tiba dapat diakses kembali oleh pengguna Brasil setelah pembaruan otomatis mengubah cara pengalihan traffic, menurut asosiasi penyedia internet setempat.
Moraes memerintahkan X untuk mengembalikan pemblokiran pada situsnya per tanggal 19 September atau menghadapi denda sebesar 5 juta reais per hari, dan menuduh X mencoba "menghina" pengadilan. Pada 18 September, juru bicara X menyatakan bahwa perubahan pada penyedia jaringan mereka setelah pelarangan tersebut secara tidak sengaja menyebabkan layanan sementara kembali aktif bagi pengguna Brasil. Namun, pada 23 September, pengawas telekomunikasi Brasil melaporkan kepada pengadilan bahwa X, melalui Starlink, kembali mengabaikan perintah tersebut.
Firma hukum yang mewakili X di Brasil menolak memberikan komentar terkait perintah baru dari Moraes.
(bbn)