Logo Bloomberg Technoz

Serangan tersebut terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, menegaskan akan melanjutkan serangan terhadap Hizbullah meskipun ada upaya diplomasi yang dipimpin AS untuk mengamankan gencatan senjata. Israel telah membombardir Lebanon selatan sepanjang minggu, dan Hizbullah merespons dengan meningkatkan serangan roket ke Tel Aviv dan kota-kota lainnya.

Pada Jumat malam, IDF menyatakan melalui media sosial X bahwa Angkatan Udara Israel telah menyerang sejumlah target Hizbullah "di Beirut", termasuk fasilitas produksi senjata dan pusat komando utama organisasi tersebut.

Kekhawatiran akan meluasnya konflik ini semakin meningkat, dengan kemungkinan terjadinya perang regional yang melibatkan AS dan Iran, sponsor Hizbullah. Kedutaan Besar Iran di Beirut menyebut serangan udara Israel sebagai "eskalasi berbahaya" dan berjanji akan ada pembalasan. Washington menyatakan tidak mendapat peringatan sebelumnya terkait serangan Israel, sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan bahwa eskalasi ini menempatkan kawasan dan dunia dalam "momen berbahaya."

AS telah meningkatkan dukungan militer dan keungan pada Israel sejak konflik Gaza dimulai hampir satu tahun lalu. Pemerintahan Biden juga telah menyatakan rasa frustrasi terhadap pemerintahan Netanyahu karena gagal menyelesaikan kesepakatan senjata dan mencegah perang meluas.

Iran kemungkinan akan berusaha membalas serangan di Beirut. Sejauh mana pembalasannya mungkin bergantung pada apakah AS dan Israel bersatu, dan negara-negara tersebut perlu bekerja sama untuk menghindari perang regional, menurut seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya. Pejabat tersebut mengatakan bahwa Israel lebih memilih tidak meluncurkan invasi darat ke Lebanon, dan percaya bahwa dengan menghabisi para pemimpin utama Hizbullah, hal itu dapat mengubah keseimbangan konflik.

Serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 700 orang sejak Minggu, termasuk setidaknya 50 anak-anak, menurut pejabat Lebanon. Puluhan ribu orang telah melarikan diri dari pemboman di wilayah selatan dan timur laut negara itu.

Hagari, dalam pidato yang disiarkan televisi sebelumnya pada Jumat (27/09/2024), menyinggung potensi penargetan pesawat yang tiba di Beirut, dengan mengatakan bahwa Israel tidak akan mengizinkan bandara sipil kota tersebut menjadi pusat transfer senjata.

Sebelumnya pada Jumat, dalam pidato di PBB, Netanyahu tidak menyebutkan inisiatif gencatan senjata yang dipimpin AS, dan mengatakan Israel harus "mengalahkan" Hizbullah.

"Selama Hizbullah memilih jalan perang, Israel tidak punya pilihan dan Israel berhak penuh untuk menghilangkan ancaman ini," katanya. Kantornya kemudian mendistribusikan foto dirinya yang menyetujui serangan Beirut, dan mengatakan perdana menteri akan terbang kembali dari AS lebih awal dari yang direncanakan, melanggar kebiasaan Israel dengan bepergian pada hari Sabat Yahudi.

Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, menyatakan bahwa serangan Israel menunjukkan bahwa negara itu tidak tertarik pada gencatan senjata.

Salah satu tujuan utama Netanyahu dalam kampanye melawan Hizbullah adalah mengembalikan penduduk komunitas di utara Israel, yang telah mengungsi akibat hampir 12 bulan tembakan roket lintas batas antara kedua belah pihak.

Hizbullah mulai meluncurkan roket ke Israel sejak dimulainya konflik negara itu dengan Hamas di Gaza tahun lalu. Kelompok ini menyatakan akan terus berperang hingga ada gencatan senjata di Gaza, meskipun upaya untuk mencapai kesepakatan tersebut masih menemui jalan buntu selama beberapa bulan terakhir.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam pertemuan Dewan Keamanan pada Jumat, mendesak segera diakhirinya pertempuran di Lebanon. "Kita butuh gencatan senjata sekarang," katanya. "Kita tidak bisa lagi menunda pembicaraan yang tak berujung, seperti yang terjadi di Gaza."

(bbn)

No more pages