Pertama, kata Um, dana ini akan digunakan untuk memperluas fasilitas energi bersih untuk 350 juta orang di wilayah yang memiliki akses listrik terbatas atau tidak sama sekali.
Bantuan dana ini juga akan digunakan untuk mengkatalisasi transisi dari batu bara dan bahan bakar fosil lainnya menuju sumber energi yang bersih dan terjangkau.
“Ada peluang besar untuk membuka akses ke energi sambil mengatasi tantangan perubahan iklim, namun negara-negara berkembang hanya menarik 15% dari investasi energi terbarukan global pada tahun 2022,” kata Harford.
GEAPP diluncurkan oleh The Rockefeller Foundation pada COP26 tahun 2021 dengan tujuan mempromosikan akses energi universal dan memenuhi sasaran iklim kritis.
Selain The Rockefeller Foundation, penyandang dana organisasi ini awalnya adalah IKEA Foundation dan Bezos Earth Fund, miliki biliuner Jeff Bezos.
Lalu pada COP26, ADB dan The Rockefeller Foundation menandatangani nota kesepahaman hingga $100 juta untuk mendukung upaya memerangi perubahan iklim, mempercepat transisi ke energi bersih, dan mengakhiri kemiskinan energi.
(evs)