Logo Bloomberg Technoz

Konflik antara Israel dan Hizbullah kian memanas setelah ledakan pager dan walkie talkie di Lebanon  yang menewaskan sejumlah orang dan melukai hampir 3.000 orang. Serangan tersebut diduga dilakukan oleh Mossad, badan intelijen Israel.

Setelahnya, kedua pihak saling balas serangan yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 700 orang di Lebanon. Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras militer negara itu akan terus menyerang sasaran-sasaran Hizbullah di Lebanon tanpa batas. 

Pernyataaan Netanyahu ini menampik upaya Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara sekutunya mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengurangi ancaman perang kawasan yang lebih luas. 

Ketika tiba di AS untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB, Kamis (26/9/2024), Perdana Menteri Israel ini mengatakan serangan udara akan terus berlanjut hingga tujuan negara itu tercapai.

China Uji Coba Rudal di Pasifik, Tingkatkan Ketegangan dengan AS

Rudal balistik antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM) China. (Sumber: Bloomberg)

China telah melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM) dengan "hulu ledak tiruan" ke arah Samudra Pasifik. Langkah yang jarang terjadi ini berpotensi meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) serta sekutunya.

Militer China mengumumkan bahwa peluncuran oleh Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army/PLA) dilakukan pada pukul 08:44 pagi, Rabu (25/09/2024). Rudal tersebut jatuh di area yang telah ditentukan sebelumnya, meskipun lokasi pastinya tidak disebutkan. ICBM dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir ke target yang berjarak beberapa ribu mil.

"Uji coba ini merupakan bagian dari rencana pelatihan tahunan kami," kata Kementerian Pertahanan China dalam pernyataannya di media sosial. "Uji coba ini sesuai dengan hukum internasional dan praktik internasional, serta tidak ditujukan kepada negara atau target tertentu."

Putin Perbarui Doktrin Nuklir, Rusia Mau Lawan 'Agresi' Barat

Vladimir Putin. (Dok: Bloomberg)

Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan merevisi doktrin nuklirnya untuk memasukkan respons terhadap "agresi" oleh negara-negara non-nuklir yang didukung oleh kekuatan nuklir lainnya.

"Agresi terhadap Rusia oleh negara non-nuklir manapun, tapi dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir, diusulkan untuk dianggap sebagai serangan gabungan terhadap Federasi Rusia," kata Putin dalam komentarnya yang disiarkan di televisi di hadapan Dewan Keamanan Rusia, Rabu (25/9).

Keputusan tersebut diambil setelah Putin pada awal bulan ini memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa agar tidak mengizinkan Ukraina melakukan serangan ke wilayah Rusia dengan menggunakan senjata presisi tinggi dari negara-negara Barat.

Rusia akan membuat "keputusan yang tepat" berdasarkan ancaman-ancaman baru ini, katanya pada saat itu.

Pesanan Singapore Airlines & Lion Air Telat Akibat Mogok Boeing

Pekerja membawa poster saat aksi mogok di luar fasilitas manufaktur Boeing di Renton, Washington, AS, Jumat (13/9/2024). (M. Scott Brauer/Bloomberg)

Pemogokan pabrik di Seattle yang melumpuhkan produksi pesawat Boeing Co memicu penundaan pengiriman 737 Max di seluruh Asia. Wilayah ini telah menjadi rumah bagi sejumlah pesanan terbesar untuk pesawat terbang andalannya tersebut. 

Pabrikan asal Amerika Serikat (AS) tersebut dijadwalkan akan menyerahkan 981 pesawat jet Max kepada maskapai-maskapai penerbangan di Asia, seperti Air India Ltd dan Lion Air dari Indonesia, pada tahun 2030, menurut data dari Cirium.

Jumlah tersebut hampir sepertiga dari seluruh jadwal pengiriman pesawat di seluruh dunia pada periode tersebut.

(del)

No more pages