Sementara SBN dalam bentuk valuta asing (valas) dialporkan sebesar Rp1.389,14 triliun atau 16,42% dari total utang pemerintah.
Sementara pinjaman tercatat sebesar Rp1.009,37 triliun atau setara dengan 11,93% total utang pemerintah.
Lebih lanjut, pinjaman dalam negeri tercatat sebesar Rp39,63 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp969,74 triliun.
“Pasar SBN yang efisien akan meningkatkan daya tahan sistem keuangan Indonesia terhadap guncangan ekonomi dan pasar keuangan,” tulis Kemenkeu.
Adapun, realisasi pembayaran bunga utang per Agustus 2024 mencapai Rp315,6 triliun atau setara 63,25% dari target tahun ini sebesar Rp499 triliun.
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPPR Riko Amir menjelaskan, pihaknya tetap optimistis bahwa hingga akhir tahun ini seluruh pembayaran defisit, termasuk bunga utang dapat dilakukan pada tahun ini.
“Bunga utang [per Agustus 2024] Rp315,6 triliun di dalam koridor Rp499 triliun sampai akhir tahun yang harus dibayarkan, kata optimis sampai akhir tahun seluruh pembiayaan defisit termasuk bunga utang bisa dilakukan tahun ini,” tutur Riko dalam taklimat media di Serang, Banten, Kamis (26/9/2024).
(azr/lav)
