Salah seorang warga Muhammadiyah bernama Subakir (56) mengaku datang dari Perumahan Villa Nusa Indah, Bojong Kulur, Kabupaten Bogor. Trisakti School of Management adalah lokasi pelaksanaan salat Idulfitri 1444 H terdekat dari tempat tinggalnya.
“Paling dekat di sini, ada lagi kan di parkiran BCP (Bekasi Cyber Park). Ke sini saja biar tidak terlalu pagi berangkat dari rumah,” katanya.
Subakir datang bersama dengan seluruh anggota keluarganya menggunakan mobil. Dia mengaku sempat kesulitan saat akan mencari parkir kendaraannya lantaran area parkir Trisakti School of Management tidak terlalu luas dan sebagian digunakan untuk salat.
Ketika ditanya soal perbedaan penetapan Idulfitri 1444 H Muhammadiyah dengan pemerintah, Subakir menyebut tak mempersoalkannya. Menurutnya, perbedaan pendapat itu adalah hal biasa yang harus dihargai oleh masing-masing pihak.
Dia menyebut beberapa sanak saudaranya ada yang baru akan melakukan salat Idulfitri 1444 H pada Sabtu (22/4/2023) atau esok hari.
Kementerian Agama secara resmi menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idulfitri pada Sabtu (22/4/2023). Hal ini berbeda dengan keputusan Pengurus Pusat Muhammadiyah yang telah menetapkan hari Lebaran pada Jumat (21/4/2023).
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat meminta semua kelompok dan umat Muslim saling menghormati perbedaan hari lebaran tersebut. Perbedaan disebut wajar dan biasa terjadi karena ada perbedaan metode pengamatan hilal.
"Hasilnya harus dijadikan sebagai sarana untuk memperkokoh ukhuwah (persaudaraan) di kalangan umat Islam. Semua pihak diharapkan menghormati keputusan berbagai pihak dalam penetapan 1 Syawal 1444 H ini," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat konferensi pers, Kamis (20/4/2023).
Dia meminta, seluruh umat Islam agar menonjolkan persamaan dengan memberikan sikap toleransi satu sama lainnya. Dia berharap tak ada perdebatan yang lebih lanjut dan memperuncing perbedaan tersebut.
(rez/ezr)
