Logo Bloomberg Technoz

Penurunan tingkat imbal hasil dalam lelang kali ini lebih kecil, yakni hanya 0,04 poin persentase. Jauh lebih kecil dibandingkan penurunan bunga diskonto lelang sebelumnya yang mencapai 0,27 poin persentase.

Perlambatan penurunan tingkat bunga diskonto SRBI tidak bisa dilepaskan dari perkembangan terakhir di pasar pendapatan tetap domestik.

Dalam perdagangan kemarin, pasar SBN rupiah (INDOGB) dan SBN valas (INDON) mengalami koreksi. Yield INDOGB bergerak dengan pola flattening uang terlihat dari kenaikan yield INDOGB 2Y sebesar 2,7 bps ke level 6,31%. Sementara yield INDOGB 5Y naik 3,3 bps jadi 6,21% dan 10Y naik 2,4 bps ke 6,46%, ditambah tenor 30Y naik 2 bps ke 6,86%.  

Potensi Penurunan BI Rate

Sejauh ini, euforia dimulainya siklus penurunan bunga acuan telah memicu reli di pasar surat utang Asia. Indeks Bloomberg Emerging Market Asia Bond telah membukukan return 6% pada kuartal ini, kenaikan terbesar sejak 2008. Sedangkan sepanjang tahun hingga 26 September, return-nya sudah sebesar 7,1% year-to-date.

Mengacu data Bloombergyield atau tingkat imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 2 tahun terkikis tajam pasca putusan penurunan BI rate oleh Bank Indonesia pada 18 September yang mengejutkan mayoritas pelaku pasar. 

Keesokan harinya, yield SBN-2Y yang paling sensitif terhadap arah bunga acuan, turun 12 bps. Sampai data perdagangan Kamis kemarin, yield tenor ini sudah turun 25,2 bps dalam sebulan terakhir, kedua terbanyak setelah penurunan imbal hasil SBN tenor 5 tahun yang mencapai 30,5 bps pada periode yang sama. Sementara tenor 10Y, sebulan terakhir sudah turun 15,5 bps.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memprediksi BI akan kembali memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 bps pada Oktober 2024. Proyeksi itu dilatarbelakangi langkah The Fed yang telah menggunting suku bunga lebih besar ketimbang prediksi, yaitu sebesar 50 bps pekan lalu. 

“Paling tidak kalau untuk ahead the curve Oktober itu ada ruang kemudian memangkas suku bunga acuannya lagi sebesar 25 basis. Apalagi dengan assessment kami tingkat inflasi di domestik itu akan relatif rendah,” kata Asmo.

Ia menjelaskan, The Fed diperkirakan masih melanjutkan pemotongan suku bunganya 50 bps pada sisa tahun ini. Yakni, sebesar 25 bps pada November dan 25 bps pada Desember.

Publikasi JIBOR Dihentikan

Dalam pengumuman yang dilansir hari ini, Bank Indonesia memutuskan akan menghentikan secara permanen publikasi JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate) pada seluruh tenor (tenor 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan), terhitung sejak tanggal 1 Januari 2026. 

"Ini sejalan dengan agenda benchmark rate reform yang telah berjalan di pasar keuangan global, berbagai otoritas, lembaga, dan asosiasi pelaku pasar di berbagai negara telah menindaklanjuti reformasi penguatan acuan suku bunga, melalui peralihan dari penggunaan Interbank Offered Rate (IBOR) yang bersifat quotation-based, menjadi acuan suku bunga yang lebih kredibel menggunakan acuan transaksi yang terjadi di pasar (transaction-based)," kata Erwin Haryono, Asisten Gubernur Bank Indonesia, Jumat ini.

Penetapan tanggal penghentian publikasi JIBOR tersebut diharapkan akan memberikan kepastian bagi pelaku pasar untuk menggunaan acuan suku bunga rupiah yang berbasis transaksi, yaitu Indonesia Overnight Index Average (INDONIA). Pengumuman ini akan menjadi rujukan dalam penyesuaian (contractual triggers) penghitungan dan penggunaan fallback untuk kontrak keuangan yang menggunakan JIBOR.

Fallback adalah klausul yang mengatur mengenai sekiranya terdapat adanya perubahan aturan kesepakatan di sepanjang masa kontrak, maka akan ada mekanisme/kesepakatan lanjutan untuk mengakomodir perubahan dari kesepakatan awal.

Lebih lanjut, BI menjelaskan, untuk mendukung pengumuman rencana penghentian publikasi JIBOR ini, NWGBR,  yang beranggotakan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Asosiasi Pasar Uang dan Valuta Asing Indonesia (APUVINDO) dan memiliki fungsi untuk memberikan informasi bagi pelaku pasar mengenai agenda benchmark reform dan rekomendasi referensi suku bunga di pasar keuangan domestik; telah mempublikasikan panduan transisi JIBOR pada hari ini (27/9).

"Panduan Transisi JIBOR bertujuan untuk memberikan pedoman pelaksanaan transisi bagi pelaku pasar serta seluruh stakeholders untuk mendukung kelancaran transisi JIBOR. Dalam buku panduan tersebut, antara lain NWGBR merekomendasikan alternatif acuan suku bunga rupiah yang berdasarkan transaksi yaitu, INDONIA,"

(rui/aji)

No more pages