Lonjakan minggu ini telah mengurangi kerugian kuartalan yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa perlambatan China—terutama akibat krisis properti yang berlarut-larut—telah merugikan permintaan baja.
Pabrik-pabrik di negara tersebut telah membunyikan alarm tentang kondisi yang semakin sulit, memacu ekspektasi bahwa Beijing akan merespons dengan melakukan lebih banyak hal untuk mendukung perekonomian.
Kontrak berjangka naik 3,5% menjadi US$101,95 per ton pada pukul 2:24 siang di Singapura, menuju ke level penutupan tertinggi sejak Agustus. Di China, kontrak berjangka dengan harga yuan naik di Dalian, sementara kontrak berjangka baja naik di Shanghai.
(bbn)
No more pages