Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga Bitcoin berhasil tembus US$65.000 usai deretan pejabat The Fed makin menggemakan pernyataan kebijakan yang longgar seraya memberi sinyal kemungkinan akan melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan di pertemuan tersisa tahun ini.
Berdasarkan data CoinMarketcap, Jumat (27/9/2024) siang Bitcoin mencatatkan kenaikan 3,51% ke US$65.476 (Rp990 juta) merupakan respons pasar atas langkah bank sentral AS melakukan penurunan suku bunga lanjutan, seiringan dengan inflasi yang terus melambat seperti yang diharapkan.

Kemajuan yang berkelanjutan pada inflasi dan pasar tenaga kerja yang moderat merupakan waktu yang tepat bagi para anggota Federal Open Market Committee (FOMC) untuk melonggarkan kebijakan lagi, dan memperhatikan sisi ketenagakerjaan dari mandat mereka, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
Nanti malam, pasar akan mencermati rilis data inflasi PCE, Personal Consumption Expenditure serta laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi Amerika Serikat, sekaligus yang juga merupakan inflasi pilihan Bank Sentral AS.
Konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg sejauh ini memperkirakan pengeluaran pribadi diprediksi melambat dengan kenaikan ‘Hanya’ 0,3% dari sebelumnya mencapai 0,5% pada Juli.
Sehingga angka ril Personal Spending AS diperkirakan hanya akan ada kenaikan 0,1% dari bulan sebelumnya 0,4%.
Adapun angka inflasi PCE diprediksi melambat di angka 0,1% month-to-month/mtm, dibandingkan dari sebelumnya 0,2% pada Juli.
Dalam hitungan tahunan, inflasi PCE diramal juga melambat 2,3% pada Agustus dibandingkan dengan 2,5% di periode sebelumnya.

Efek bunga The Fed yang bakal lebih rendah lagi turut mendorong top market Aset Kripto kompak melesat di zona hijau. Adapun paling tinggi penguatannya terjadi pada Dogecoin DOGE milik Elon Musk mencapai 8,64% dalam 24 jam, juga secara sepekan melesat 15,44% pada harga US$0,1233.
Selanjutnya, Cardano ADA yang mengalami penguatan dalam 24 jam terapresiasi hingga 5,08% dan menguat 14,77% dalam sepekan menuju harga US$0,4128.
Solana SOL tercatat selanjutnya pada daftar Aset Kripto paling menguat geraknya, adapun angka kenaikannya mencapai 4,81%, dan secara sepekan sudah menguat 5,88% pada harga US$157,81.
Adapun saat ini laju Bitcoin ada pada level US$65.476 atau mengalami kenaikan 3,51% dalam 24 jam, dan telah menguat 3,75% dalam sepekan, sinyal Bullish Bitcoin makin kuat.
Bitcoin yang terus mencetak angka penguatan dengan saat ini berpotensi menuju level US$69.000 yang sekaligus menjadi level resistance potensialnya.
“Saat ini, Bitcoin berpotensi lanjut menguat ke kisaran $67.000 hingga resistance US$69.000, apabila mampu bertahan di atas support US$64.000,” papar Riset Analis Ajaib Kripto Panji Yudha, pada Jumat.
Mencermati indikator Stochastic mencatat kenaikan di centreline, sementara histogram MACD bar dalam zona Bullish terbatas.
Pada posisi selanjutnya, ada BNB Koin yang menguat 1,88% dalam 24 jam menjadi US$605,54, dalam sepekan juga melesat 5,51%.
Menyusul, Ethereum ETH ada di daftar Aset Kripto paling melesat, dengan menyentuh 1,64% dalam sepekan ETH berhasil menguat 3,98% pada harga US$2.659,81.
Harga XRP Koin juga dalam tren penguatan dengan angka 0,98% dalam 24 jam menjadi US$0,5906, dan mencatatkan kenaikan 0,55% dalam sepekan.
Tren positif juga terasa hingga Altcoin lainnya, Shiba Inu SHIB juga tengah dalam trend Bullish. Dengan mencatatkan di teritori positif hingga mencapai 16,11% dalam 24 jam menjadi US$0,00001897, dan menguat 31,61% dalam sepekan.
Avalanche AVAX juga bergerak di zona hijau menguat 6,22%, dan secara seminggu perdagangan melesat mencapai 4,71% pada harga US$29,58.
Senada, Polkadot DOT bergerak menguat 2,82% dalam 24 jam menjadi US$4,92 dalam sepekan, DOT melesat 12,42%.
PEPE, dan dogwifhat WIF kompak ada di zona hijau dalam 24 jam. Dengan masing-masing mencatatkan angka kenaikan 15,98% dan 7,31%.
(fad/aji)